Pilgub 2020 di Tengah Covid, Partisipasi Pemilih di Padang Panjang Meningkat

KPU Kota Padang Panjang menggelar rapat evaluasi Pilgub Sumbar 2020, Senin (8/2) di Hotel Rangkayo Basa, Silaing Bawah Padang Panjang. (Ist)
PADANG PANJANG -Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang Panjang Okta Novisyah mengungkapkan rasa syukurnya atas penyelenggaraan Pilgub Sumbar 2020 di Kota Padang Panjang, yang bukan hanya berlangsung aman dan lancar, tetapi juga sukses meningkatkan partisipasi pemilih.
“Partisipasi pemilih di Kota Padang Panjang pada Pilgub Sumbar 2020 mencapai 54 %, meningkat dibanding Pilgub 2015 yang hanya mencatat angka 46 %,” kata Okta Novisyah saat membuka rapat evaluasi Pilgub Sumbar 2020, Senin (8/2) di Hotel Rangkayo Basa, Silaing Bawah Padang Panjang.
Menurut Okta, capaian angka 54 % harus diakui memang masih jauh dari target nasional, yang mematok angka 75 %. Namun dibanding Pilgub 2015, capaian ini tentunya patut disyukuri. Apalagi, Pilgub berlangsung dalam suasana pandemi covid-19.
“Dalam kondisi normal saja, berat memaksimalkan partisipasi pemilih, apalagi dalam masa pandemi. Namun berkat kerja keras dan dukungan banyak pihak, alhamdulillah partisipasi pemilih mengalami peningkatan cukup besar,” ujarnya.
Selain partisipasi meningkat, lanjut Okta, hal lain yang patut disyukuri adalah tidak ada seorang pun penyelenggara Pilgub di Padang Panjang yang terpapar covid. Tak hanya itu, masyarakat yang menggunakan hak pilihnya juga tidak ada yang terpapar.
“Alhamdulillah, tidak muncul klaster dari Pilgub. Ini semua terwujud karena seluruh elemen mengikuti protokol kesehatan dengan baik,” ucapnya.
Meski demikian, evaluasi tetap harus dilakukan agar penyelenggaraan pemilu berikutnya lebih baik lagi. Lantaran itu pula KPU menggelar rapat evaluasi bersama stakeholder, seperti bawaslu, OPD terkait, TNI-Polri, LO pasangan calon, ormas dan elemen lainnya.
Berbagai saran disampaikan peserta rapat untuk perbaikan pemilu berikutnya, mulai dari teknis penyelenggaraan, aturan hukum hingga sosialisasi. Ketua KPU Okta Novisyah dan seluruh komisioner yang hadir tidak memberi tanggapan, karena kegiatan yang dipandu DR. Nurlizam (dosen IAIN Bukittinggi) itu sifatnya hanya menerima saran atau masukan saja. (Jas)