Pesantren Ramadhan Tingkat SLTA Sumbar Dimulai, Ini Pesan’Gubenur pada Siswa

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius mengungkapkan, setelah launching ini, sebanyak 200 ribu siswa SMA, SMK dan SLB se-Sumbar mengikuti Pesantren Ramadhan Kolaborasi mulai 28 Maret hingga 17 April 2023. Kegiatan ini digelar serentak di 2.600 masjid di seluruh Sumbar dengan melibatkan 15 ribu guru.

Pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini siswa siswi SMA, SMK dan SLB mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan ini di masjid dekat rumah masing-masing.

Dikatakannya, pertimbangan memindahkan Pesantren Ramadhan di masjid, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Pesantren Ramadhan tahun lalu. Ternyata tidak ditemukan siswa SMK, SMA di masjid. Sementara siswa SD dan SMP aktif di masjid-masjid.

“Sehingga anak-anak SMK, SMA dan SLB hanya berada di rumah. Pada umumnya mereka main game di rumah. Untuk itu kita kembali mengarahkan ke masjid,”ujarnya.

Menurutnya, dengan mengalihkan dan menyibukan siswa di masjid akan lebih terkontrol. Karena anak-anak lebih aktif di masjid dari siang hingga malam.

“Nanti kita akan ambil absen melalui guru-guru pendamping. Ini akan masuk dalam penilaian ekstra kurikuler. Absen siswa sebanyak tiga kali oleh guru pendamping,” terangnya.

Untuk waktu pelaksanaan nanti bisa beragam. Menyesuaikan dengan jadwal SD dan SMP yang dilaksanakan oleh kabupaten/kota. Jika SD dan SMP sampai pukul 10.00 WIB, maka SMA, SMK dan SLB diwaktu selanjutnya. Atau bisa sebaliknya.

Menurutnya, Pesantren Ramadhan salah satu cara untuk membentuk karakter anak. Karena dengan momentum Pesantren Ramadhan ini waktu untuk mempertemukan anak berkolaborasi dalam satu kegiatan.

“Kita sadari selama ini ada anak yang tidak saling kenal dalam satu komplek. Alasannya karena sekolah berbeda, kemudian tidak ada media yang mempertemukan. Makanya sekarang kita buat kolaboratif,”pungkasnya.

Pesantren Ramadhan Kolaborasi ini didukung oleh Ikadan Dai Indonesia (IKADI), dibantu Asosiasi Guru Pendidik Agama Islam seluruh Indonesia. Ditambah dengan penyuluh agama Kementerian Agama.