Perjuangan Ritno Kurniawan, Mengubah Pembalak Kayu Jadi Pemandu Wisata

Ritno Kurniawan menerima penghargaan Satya Lencana Kepariwisataan 2019 dari Menteri Pariwisata RI Arief Yahya, Sabtu 17 Agustus kemarin. (ist)

Secara izin formal, Ritno juga sedang membentuk HPAN, artinya menurunkan dari hutan lindung ke hutan nagari yang ada di Air Terjun Nyarai. Izinnya ini juga masih bergulir dan pengurusan sudah dibentuk.

Secara materil, Dinas Pariwisata dan Olahraga selama ini juga sudah menyumbangkan APBD ke tim Ritno untuk lebih mengembangkan Air Terjun Nyarai. Hampir sekitar Rp2 miliar dana dikucurkan seperti untuk pembelian peralatan pemandu wisata. Serta pembuatan lahan parkir, ruang pertemuan, cottage penginapan dua ruangan, musalla dan posko.

“Betul-betul tidak menyangka, dari kita yang awalnya tidak ada modal, sampai akhirnya dilirik pemerintah setempat,” ungkap Ritno. Ritno juga tidak menyangka kegiatannya di dalam hutan ternyata juga dilirik dan dihargai hingga akhirnya mendapat apresiasi SATU Indonesia Awards kategori lingkungan pada tahun 2017. Program tersebut diinisiasi Astra untuk menjaring anak-anak muda Indonesia yang memiliki kegiatan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya di seluruh Nusantara.

Semenjak Ritno menjadi penerima SATU Indonesia Awards 2017, programnya semakin diterima oleh masyarakat. Bahkan pemerintah setempat memberikan bantuan untuk program tersebut. Tak ayal, ia pun akhirnya menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi di sekitarnya.

“Kalau dilihat dari award dahulunya pemenangnya luar biasa, kita tidak yakin dapat menyaingi. Tapi kita termotivasi untuk terus berbenah. Dan secara penghargaan lingkungan dan alhamdulillah sesuai dengan bidang yang dilakukan karena kita memang potensi wisata adalah aspek lingkungan itu dasarnya,” katanya.

Sabtu, (17/8) Ritno menerima Satya Lencana Kepariwisataan 2019 yang diserahkan Presiden RI Joko Widodo melalui Mentri Pariwisata RI Arief Yahya. “Semoga lebih bermanfaat lagi. Pariwisata Padang Pariaman dan Sumbar pada umumnya, makin maju serta berkembang, dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” katanya.

Ritno juga menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung dan bekerjasama selama ini dalam memajukan pariwisata. “Terima kasih kepada keluarga, orang tua, saudara, istri, anak, masyarakat Salibutan, Lubuk Alung, Dinas Pariwisata Padang Pariaman, Dinas Pariwisata Sumbar, rekan-rekan Pokdarwis, Tim L.A Rafting, KBA Lubuk Alung, pihak kampus Politani Unand dan UGM, para penggiat pariwisata Sumbar, dan mungkin berbagai pihak dimanapun berada yang tak bisa kita sebutkan satu-persatunya,” ungkapnya. (damanhuri)