Penyuluh Agama Islam di Jajaran Kankemenag Tanah Datar Diminta Mandiri

BATUSANGKAR – Sebanyak 134 orang Penyuluh Agama Islam pada jajaran Kankemenag Tanah Datar dminta harus mandiri, dapat berdiri sendiri dan tanpa bergantung kepada orang lain.

Hal ini ditekankan Kabid Penais Zawa Kanwil Kemenag Sumbar H. Yufrizal saat menyampaikan pembinaan bagi penyuluh agama Islam jajaran Kankemenag Tanah Datar di aula Kankemenag setempat Kamis (11/5)

“Mesti seorang penyuluh agama harus mandiri, dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain dalam melaksabakan tugas dan tanggungjawabnya,” kata Kabis saat itu didampingi Kankemenag H. Amril.

Kemudian, katanya, seorang penyuluh agama Islam harus mampu menjadi penyuluh yang ideal.

Lalu, lanjutnya, ada Kreatif, memiliki daya cipta atau memiliki kemampuan untuk menciptakan pekerjaan. Inovatif, yakni mampu memperkenalkan sesuatu yang baru, bersifat pembaharuan (kreasi baru).

“Sebagai seorang penyuluh agama Islam ia harus bekerja profesional, yakni orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh pada nilai moral untuk mengarahkan atau mendasari perbuatannya,” jelas H. Yufrizal

Sementara, Kankemenag H. Amril mengatakan kegiatan pembinaan tersebut merupakan tambahan ilmu, wawasan dan pengetahuan baru untuk dikembangkan dalam pembinaan ditengah masyarakat.

“Sesuai peran dan fungsi penyuluh agama Islam memberikan bimbingan dan pembinaan kepada kelompok binaan mulai anak-anak sampai usia tua. Perlu ingat ada empat fungsi penyuluh agama Islam, yakni Informatif (informasi kehidupan beragama), edukatif (mendidik umat), advokatif (membela dari ancaman dan ganguan), dan konsultatif (tempat bertanya dan berdiskusi oleh masyarakat),” tandasnya.

Kakankemenag minta agar penyuluh agama Islam mampu mengupdate diri, memperbaharui ilmu pengetahuan, bekali diri dengan kompetensi keagamaan. Kemudian Penyuluh Agama Islam harus ikut mendukung program Pemkab Tanah Datar, salahsatunya program satu rumah satu hafidz.

Pertemuan ini juga diikuti Ketua Tim Seni Budaya Islam, Musabaqah Al- Quran dan Hadits Afrizal, Kasubbag TU H. Yusmarli, Kasi Bimas H. Muhammad Algafari dan Penyelenggara Zawa Abu Hanifah Nasution. (ydi)