Opini  

Penyebab Terjerumusnya Pelajar pada Narkoba

Oleh Nur Fadhilah Muthmainnah/Fakultas Farmasi – Universitas Perintis Indonesia

Pembahasan mengenai penyalahgunaan NAPZA seperti tidak akan ada habisnya mengingat kasusnya yang masih membandel dan sulit diberantas di Indonesia. Bentuk NAPZA yang beredar pun cukup berbeda seperti narkotika, psikotropika ataupun zat adiktif lainnya yang dapat menimbulkan efek bagi penggunanya.

Penyalahgunaan narkoba saat ini menjadi kasus penyimpangan yang sering ditemukan pada kalangan pelajar terutama pada rentang umur 12 hingga 24 tahun. Pada masa tersebut, seorang pengguna masih belum memiliki tingkat kedewasaan yang matang sehingga emosi yang belum stabil dapat menjadi salah satu faktor penyalahgunaan narkoba pada remaja.

Kedewasaan yang belum terbentuk tersebut menyebabkan seseorang kurang memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri sehingga lebih mudah melakukan upaya coba-coba dan terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Emosi yang belum stabil pada pelajar juga dapat menjadi faktor pendorong dimana banyak pelajar yang menganggap narkoba merupakan salah satu jalan untuk menyelesaikan konflik ketika berada dalam situasi frustasi. Narkoba biasanya menimbulkan efek halusinasi dan efek lain yang diinginkan pengguna ketika agar tidak memikirkan kembali masalah yang dimilikinya.

Dengan narkoba maka sebuah masalah dapat terselesaikan secara singkat dan praktis dengan sebuah kesenangan dan euforia yang didapatkan dari penggunaan narkoba. Selain itu, penyebab terjerumusnya pelajar pada narkoba juga mungkin disebabkan akibat konflik internal dalam keluarga seperti broken home, keluarga yang tidak harmonis, atau kurangnya perhatian orang tua. Bahkan dapat juga akibat pengasingan dari lingkungan entah itu keluarga ataupun pertemanan.

Intinya, ada banyak hal yang dapat menyeret seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pengawasan dan penanaman kesadaran akan bahaya narkoba bagi pelajar di Indonesia agar tidak terjerumus.

Sudah diketahui bahwa penggunaan narkoba selain membahayakan tubuh juga merupakan tindakan yang dilarang negara sehingga sudah sepatutnya untuk dihindari. Tidak hanya pemerintah yang bertanggung jawab dalam penanganan kasus ini, melainkan seluruh komponen masyarakat. Semua pihak harus saling bersinergi untuk mengawasi orang-orang terdekat dan memberikan pemahaman agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan positif bagi pelajar dan memberikan penguatan karakter agar dapat membedakan hal yang benar dan salah pada setiap pengambilan keputusan. (*)