Padang  

Pemprov Sumbar dan FIELD Jalin Kerja Sama, Gubernur Tegaskan Pentingnya Pertanian Ramah Lingkungan

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menandatangani perjanjian kerja sama serta membuka lokakarya Program Udara Bersih Indonesia di Sumbar, yang terjalin antara Pemprov Sumbar dengan Yayasan Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) Indonesia, Selasa (5/12/2023).

PADANG—Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, menandatangani perjanjian kerja sama serta membuka lokakarya Program Udara Bersih Indonesia di Sumbar, yang terjalin antara Pemprov Sumbar dengan Yayasan Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD) Indonesia, Selasa (5/12/2023).

Dalam sambutannya, Gubernur menegaskan pentingnya menjaga kualitas kebersihan udara di Indonesia, yang dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas pertanian yang lebih ramah lingkungan. Hal itu pula yang ditargetkan Pemprov Sumbar bersama FIELD Indonesia, untuk memberikan pelatihan kepada para petani di Sumbar.

“Selain baik untuk lingkungan, pola tanam serta penggunaan pupuk yang ramah lingkungan pada aktivitas pertanian juga meningkatkan keuntungan bagi para petani. Oleh karena itu, kami menyambut baik dan berterima kasih kepada FIELD, yang hadir lewat program Udara Bersih Indonesia di Sumbar,” ucap Gubernur Mahyeldi usai penandatanganan kerja sama di Auditorium Istana Gubernur Sumbar.

Terlebih lagi, sambung Gubernur, pelaksanaan program oleh FIELD menyasar dan melibatkan para petani yang tersebar di seluruh nagari di Sumbar. Sebab, 57 persen warga Sumbar memang bergantung secara ekonomi ke sektor pertanian. Sehingga, dapat diartikan bahwa membicarakan Sumbar adalah membicarakan sektor pertanian.

“Sebagian besar nagari di Sumbar berada di sekitar kawasan hutan. Petani kita berada di garda terdepan dalam menjaga kawasan yang menjadi paru-paru dunia. Oleh karenanya, program ini sangat penting bagi Sumbar. Sebagaimana Bung Hatta mengatakan, obor besar di Monas Jakarta tak akan bisa menerangi Nusantara, karena Indonesia butuh obor-obor kecil yang tersebar merata di seluruh desa dan nagari,” ucap Gubernur lagi.

Sementara itu dalam sambutannya, Direktur Eksekutif Yayasan FIELD Indonesia, Heru Setyoko menyatakan bahwa program Udara Bersih Indonesia telah dimulai sejak tahun 2021 dengan pelatihan kader yang berlangsung di delapan kabupaten di Sumbar, dan secara nasional di delapan provinsi di Indonesia.

“Program ini tentu juga untuk mendukung visi Gubernur dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteran petani. FIELD mengajak, mari kita sukseskan program ini demi memacu pembangunan pertanian di Sumbar serta meningkatkan mutu produk pertanian,” ucap Heru.

Heru menyebutkan, untuk meningkatkan peran sektor pertanian, terutama sekali sektor pangan dan holtikultural, diperlukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani, sehingga bisa lebih terampil dan kompeten. Oleh karenanya, Program Udara Bersih Indonesia turut diisi dengan berbagai pelatihan terkait penerapan pola pertanian alternatif yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya.

“Kita bertanggung jawab bersama-sama menjaga kelestarian alam sekaligus mengatasi polusi. Penggunaan pupuk alternatif menjadi salah satu usaha dalam pelaksanaan tanggung jawab itu. Secara umum, muara dari program ini tentu saja untuk melengkapi kebijakan pemerintah terkait dengan ketahanan pangan,” ucap Heru menutup.

Turut hadir dalam acara penandatanganan kerja sama dan pembukaan lokakarya Udara Bersih Indonesia tersebut, Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi; Kadis Kehutanan Sumbar, Yozawardi; Kadis Perternakan Sumbar, Sukarli; Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Febrina Tri Susila Putri, Kabiro Adpim Sumbar, Mursalim; Kepala Biro Pemerintahan Sumbar Doni Rahmat Samulo, dan sejumlah Kepala Dinas terkait asal Kabupaten/Kota di Sumbar. (adpsb/isq)