Pemko Pariaman Bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting

PARIAMAN – Walikota Genius Umar pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penurunan stunting di Kota Pariaman. Rakor yang melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) bertempat di Balairung, Jumat (16/12).

Walikota mengatakan Rakor ini dilaksanakan menidaklanjuti mandat Perpres 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Saat ini angka stunting di Pariaman telah menurun menjadi 16%.
Untuk penurunan stunting, Pemko Pariaman telah membentuk TPPS. TPPS Kota Pariaman terdiri dari Kepala OPD, Direktur RS.Sadikin Kota Pariaman, Ketua IBI , Camat , Kepala KUA , Kepala Puskesmas , PKB/PLKB , Ketua PKK kecamatan , Kepala Desa/Lurah dan Bidan Desa/Kelurahan.

Sementara itu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Pariaman Gusniyeti Zaunit mengatakan bahwa rakor ini merupakan tahap akhir dalam persiapan kasus stunting. Tugas selanjutnya adalah melakukan kampanye agar kasus stunting di Kota Pariaman terus menurun.

“Untuk November 2022, ada 588 sasaran beresiko stunting yang sedang kita lakukan pendekatan. Namun data ini bisa berubah sesuai dengan perkembangan. Disamping itu, kita kembali telah mendapatkan 8 orang bapak asuh dari Provinsi Sumatera Barat untuk balita yang beriso kasus stunting, “ ungkapnya.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu akselerasi dan perubahan fundamental yang dilakukan dari hulu. kebijakan yang mengatur harus dilakukan mulai pra nikah, kehamilan, masa kehamilan dan masa interval sebagai upaya pencegahan. Perlu adanya komitmen pemerintah mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Desa merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting. Serta adanya koordinasi di setiap daerah sampai tingkat desa mutlak harus dilakukan dan merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan konvergensi stunting

“Semoga saja di Tahun 2023 nanti, kita kembali mampu menurunkan angka stunting di Kota Pariaman sehingga target zero stunting di Tahun 2024 mampu dicapai. Dengan tidak adanya kasus stunting di Kota Pariaman, maka nantinya anak – anak di Kota Pariaman akan lahir dan berkembang dengan semestinya, “ tuturnya. (agus)