Pemerintah akan Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Rumah roboh akibat gempa 6,2 SR di Pasbar. (dika)

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah akan memperbaiki rumah warga terdampak gempa bumi magnitudo (M) 6,1 di Sumatera Barat (Sumbar).

“Tadi sudah sepakat bahwa yang rusak ringan nanti akan diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten. Untuk yang rusak sedang oleh pemerintah provinsi, dan yang rusak berat oleh pemerintah pusat dalam hal ini nanti dikerjakan oleh BNPB atau Kementerian PUPR,” kata Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (26/2/2022).

Terkait penanganan darurat bencana, Suharyanto menyatakan telah dibentuk Pos Komando (Posko) penanganan darurat bencana gempa bumi Sumatra Barat. Komandan Posko adalah Komandan Kodim Pasaman, dibantu oleh Kapolres Pasaman dan Pasaman Barat.

Posko akan mengkordinir seluruh kegiatan penanganan dalam masa tanggap darurat selama 14 hari. Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat telah menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa selama 14 hari sejak Jumat (25/2) hingga Kamis (10/3).

Suharyanto berharap seluruh penangangan darurat terkait pencarian korban hilang, penanganan pengungsi, data kerusakan dan lainnya bisa selesai dalam waktu 14 hari. Sehingga masa tanggap darurat selama 14 hari ini tidak perlu di perpanjang.

Setelah masa tanggap darurat selesai, jelas Suharyanto, tahap selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekontruksi.

“Sekali lagi kami sampaikan mudah- mudahan ini tidak terlalu lama, sehingga masyarakat yang rumahnya rusak ini bisa segera kita perbaiki,” tegas dia.

Hal senada pun diungkapkan Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy. Ia berharap dalam waktu 14 hari, data jumlah rumah warga yang rusak akibat gempa sudah selesai. Hal ini untuk mempersiapkan pendanaan dan sebagainya.

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi, menyatakan ada empat warganya yang meninggal dunia akibat bencana tersebut. Sementara sekitar 10.000 warga mengungsi.

Pihaknya pun telah mendapat bantuan dari berbagai pihak diantaranya, dana Rp500 juta dari BNPB. Selain itu bantuan dari Bank Indonesia, PLN, serta dari para bupati dan walikota di Sumatra Barat.

Sementara itu, Bupati Pasaman, H. Benny Utama menyampaikan, ada enam warganya yang meninggal dunia akibat gempa yang terjadi. Ditambah empat orang yang masih dilaporkan hilang. (aci)