Pelajar Sudah Jenuh Belajar Daring, Terlalu Banyak Kendala

Yani dan Suci, Mahasiswi asal Balai Badak

LUBUK BASUNG – Pelajar dan mahasiswa asal Jorong Balai Badak, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Agam sudah jenuh dengan pembelajaran dalam jaringan (Daring).

Salah seorang mahasiswa Universitas Riau, Yani, Jumat (2/4) mengatakan kejenuhan disebabkan pembelajaran tidak berlangsung efektif. ” Dalam proses pembelajaran, penyampaian dosen dan mahasiswa tidak sepenuhnya terpahami,” kata Yani.

Pembelajaran di Balai Badak mengalami kendala. “Persoalan jaringan adalah kendala utama kami di Balai Badak,” kata Yani.

Diungkapkan, untuk mendapatkan sinyal yang bagus, harus ke Kampung Koto jaraknya sekitar tigo kilometer dari Balai Badak. ” Kami harus ke Kampung Koto untuk mendapatkan sinyal ” kata Yani.

Di Balai Badak sebanyak 50 mahasiswa dan pelajar harus mengikuti pembelajaran daring. “Setiap hari kami ke Kampung Koto, ada yang jalan kaki, dan ada yang pakai sepeda motor ” tambah Yani

Selain sinyal, persoalan yang sering dihadapi dalam pembelajaran daring yaitu seringnya listrik mati dan hilangnya jaringan internet. “Kalau hal itu terjadi otomatis pembelajaran menjadi terputus, ini lah yang membuat kami tak puas” katanya.

Hal yang senada diungkap kan Suci seorang mahasiswa Universitas Terbuka (UT) jurusan PGSD. “Karena kami sudah jenuh, kami berharap agar segera perkuliahan dilakukan secara tatap muka atau luar jaringan (luring)” kata Suci. (M.Khudri)