Opini  

Niat Puasa dan Ibadah Puasa

Niat boleh dibaca (walau ada yang berpendapat bid’ah), tapi ketika membaca dalam hati harus ada paham bahwa kita sengaja berpuasa besok hari pada Ramadhan tahun ini karena Allah Ta’ala .

Selain niat berpuasa, niat melaksanakan ibadah puasa perlu dipahatkan dalam hati. Ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari segala yang membatalkan, tapi juga memperbanyak dan mendisiplinkan ibadah ibadah sunnah termasuk ibadah sosial seperti memperbanyak sedekah dan berbuat baik lainnya.

Orang yang melaksanakan ibadah puasa inilah yang disebut dengan mendirikan Ramadhan.
Rasulullah Saw bersabda;
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa mendirikan Ramadhan dengan penuh Iman dan perhitungan, maka diampuni untuknya segala dosa dosa yang sebelumnya. (HR. Bukhari).

Mendirikan Ramadhan adalah beribadah dengan ikhlas, salat tarawih, baca Alquran, salat malam, perbanyak berzikir, salat dhuha, bersedekah dan berinfak. Intinya semua perbuatan adalah ibadah karena diniatkan karena Allah.

Mendirikan Ramadhan otomatis meninggalkan semua hal yang membatalkan dan merusak puasa. Terhindar dari perbuatan dan dosa dosa mulut seperti ghibah dan fitnah, dosa dosa mata dan telinga, wallahu’alam. (*)