Solok  

Motivator Muda  Syafii Efendi Dorong Kaum Muda Jadi Pemimpin

Motivator muda Indonesia Syafii Efendi saat memberikan motivasi. (oki)

SOLOK – Motivator muda Indonesia Syafii Efendi mendorong kaum muda untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin di masa depan, bukan hanya sekadar bermimpi kecil menjadi seorang PNS.

Hal itu disampaikan dirinya, dihadapan tidak kurang dari 1.000 siswa SMA sederajat dari Solok dalam acara Seminar Nasional Character Building Winning Mentality For Industrial Revolution 4.0 dengan tema “Siap Menuju Indonesia Mandiri 2034“ yang diselenggarakan Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus), Sumbar di Gedung Kubung Tigo Baleh, Kota Solok, Rabu (19/11). Seminar sehari itu dibuka Wakil Walikota Solok Reinier.

Syafii mengatakan, untuk mencapai mimpi yang besar, menjadi seorang pemimpin di masa depan perlu dibarengi dengan kerja dan usaha yang besar pula. Katanya, Jangan bermimpi besar kalau masih melakukan hal-hal yang kecil.

“Sekolah itu penting, jadi sarjana itu penting, tapi jangan hanya bermimpi selesai sekolah dan kuliah hanya punya mimpi jadi PNS saja, ” ujar Syafii yang bercerita pengalaman pahit dirinya menjadi orang miskin hingga dirinya dua kali di DO dari tempatnya berkuliah. Pengalaman pahit itu juga yang membuatnya saat ini punya dua universitas.

Lagi kata motivator muda penerima 2 kali rekor Muri itu, kaum muda diminta untuk fokus meraih mimpi tidak disibukan dengan hal-hal yang merugikan seperti berpacaran. Punya HP cuma untuk main game.

Kemudian dia mengingatkan agar kaum muda untuk menghindari berpacaran sampai saatnya tiba.

“Tunda dulu berpacaran. Jadi miskin itu pahit dan sakit,” ujarnya.

Disebutkannya juga, Indonesia akan mengalami krisis pemimpin jika para kaum mudanya tidak belajar untuk mandiri dan terus memelihara budaya malas dan enggan bekerja keras.

Syafii Efendi yang juga Presiden Pemuda Organisasi Kerjasama Islam (organization of islamic Cooperation Youth) dalam kesempatan itu mengajak kaum muda untuk bersaing global di era digital.

Kemajuan teknologi yang didapat, jangan gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Dia berharap, kaum muda Kota Solok dan Kabupaten Solok merubah mainset dengan mencoba keluar dari zona nyaman. Berpikir keras untuk menjadi petarung untuk mencapai hidup yang lebih berarti. (oki)