Padang  

Miswar Jambak Himbau Warga Padang Agar Patuh PSBB

Kantor DPRD Padang. (ist)

Padang-Anggota DPRD Kota Padang Miswar Jambak mengimbau agar warga kota lebih disiplin dalam mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga mata rantai penyebaran virus corona segera dapat diputus.

Dilayangkannya himbauan ini, lantaran Miswar mendapat informasi seorang tukang pijit di Kelurahan Koto Lalang, Kecamatan Lubuk Kilangan positif covid-19. Ironisnya, yang bersangkutan masih saja berkeliaran dan masih melakukan praktek urut.

“Saya dapat laporan dari lurah, dia positif covid-19. Hasil lab-nya katanya sudah keluar. Tapi kemaren yang bersangkutan masih salat berjamaah di masjid dan melayat kematian serta tetap berpraktek urut,” ungkap Miswar kepada wartawan di ruangan Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Padang, Senin (27/4).

Padahal, kata Miswar, tukang urut itu sudah dilakukan test swab. Namun menjelang hasilnya keluar, dia masih saja berkegiatan seperti biasa.

“Dengan semakin banyaknya penyebaran virus corona atau covid-19 ini, kami mengimbau kepada masyarakat agar dengan penuh kesadaran mengisolasi diri jika memang sudah terdeteksi covid-19, menjelang hasil swab atau labornya keluar,” katanya.

Jangan sampai, kata Miswar lagi, orang yang sudah terdeteksi covid-19 masih berkeliaran ke mana-mana, karena akan menularkan kepada orang lain.

“Jangan sampai korban tambah banyak karena bandel tidak mau mengisolasi diri. Bagi yang bandel-bandel tersebut, sebaiknya dijemput paksa,” katanya.

Ia meminta warga untuk lebih mendisiplinkan diri dalam mematuhi protokol penanganan covid-19. “Mari kita hormati kebijakan dan imbauan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah dalam penanganan covid-19 ini,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait bantuan selama masa PSBB, dia meminta agar Pemko segera menyalurkannya. “Sebab saat ini masyarakat sudah menjerit karena sudah kesulitan memenuhi kebutuhan harian,” katanya.

Dia mengakui memang persoalan data menjadi kendala penyaluran bantuan, namun kalau ditunggu itu selesai, tentu masyarakat semakin sulit.

“Mana yang selesai datanya, segera salurkan. Jangan tunggu masyarakat mati dulu baru disalurkan,” pungkasnya. (105)