Ragam  

Mengenang Fahmi Idris, Tiada Lagi Sosok Lurus Itu

Catatan Ilham Bintang

“Assalammualaikum.wr.wb. Mohon keikhlasan doanya dari sahabat2ku, untuk kesembuhan ayah saya, Bapak H. Fahmi Idris yang sedang sakit.”

Fahira Idris mengunggah informasi itu di laman Facebooknya, Sabtu (21/5) siang. Dilengkapi foto berdua dengan sang ayah yang mengenakan tongkat.

Di kolom komen laman FB nya, saya ikut mendoakan semoga Bang Fahmi segera sembuh “Semoga Allah SWT mengangkat penyakitnya.”

Namun, hanya berselang beberapa jam kemudian, Fahira mengunggah berita duka tentang ayah tercinta.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un,” tulisnya mengawali pemberitahuan duka cita.

Keras, tegas, tapi lurus

Tiada lagi Bang Fahmi Idris (78). Seorang aktifis terkenal dari Angkatan 66 yang berhasil “merampungkan” aspirasi bangsanya masa itu : menumbangkan Presiden RI pertama Soekarno, pemimpin rezim Orde Lama ( 1945-1967).

Setelah itu Fahmi melanjutkan pengabdian kepada bangsa dalam pelbagai jalur. Sebagai pengusaha, wakil rakyat di parlemen, dan di birokrasi pemerintahan sebagai menteri.

Setelah reformasi pun Almarhum merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia Ke-20 era Presiden Presiden BJ Habibie. Dan, dalam pemerintahan Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),
Menteri Perindustrian Indonesia Ke-22 pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004).

Selama rentang waktu panjang pengabdiannya, tidak ditemukan jejak digital Fahmi Idris yang melenceng. Sosok yang konsisten berpendirian tegas, keras hingga akhir hayat. Itu yang menjelaskan almarhum mendapat julukan sosok lurus. Menjadi idola anak-anak muda di masanya.

Covers Story C&R

Saya mengenal baik almarhum, sejak lama sebagai orang baik. Sama baiknya dengan Fahira Idris, putri sulungnya yang mengikuti jejak ayahnya mengabdi masyarakat.

Meski cukup lama tidak berinteraksi secara fisik bukan berarti saya hilang kontak dengan Bang Fahmi. Melalui Fahira dan pemberitaan media saya tetap mengikuti kiprahnya.