Opini  

Mengenal Jenis Napza

Oleh Riska Nurpita Putri 1804021, Universitas Perintis Indonesia

Narkotika menjadi musuh masyarakat dan bangsa. Sebab, pengaruh dan dampaknya membuat generasi muda menjadi tidak produktif. Ini akan berdampak terhadap kelangsungan generasi penerus bangsa. Untuk itulah kiranya sejak dini, generasi muda harus diproteksi dari pengaruh narkotika. Ada bermacam jenis narkotika yang sering disalahgunakan.

Ganja. Nama latinnya Canabis indica, Satu kelompok dengan Canabis sativa (mariyuana) dan Hasis. Tanaman perdu setinggi ± 1,5 meter, daunnya banyak berbentuk mirip dengan daun singkong, berjari 5,7 atau 9 dengan pinggiran agak bergerigi dan berbulu, Dibeberapa daerah daunnya sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan. Sebagai penyedap masakan efek adiktif dan mengantuknya tidak terlalu kuat karena masuk ke otak melalui usus terlebih dahulu

Zat aktif dari ganja adalah THC (tetra Hydro Cannabinol) yang banyak terdapat di daun, batang dan bunga. Bila daun ganja dikeringkan efek zat adiktifnya meningkat jika di konsumsi dengan cara mencampurnya dalam rokok, dibakar kemudian di hisap. . Bila diperhatikan sepintas mirip sampah daun, sehingga banyak ibu-ibu terkecoh ketika menemukan ganja dalam tas anaknya dan mengira hanya sampah daun biasa, Nama sebutan ganja dalam pergaulan di lingkungan bandar dan pemakai adalah cimeng, marihuana, rumput, bunga, ikat, labang atau jayus.

Reaksi membuat penggunanya tenang, rileks, lupa masalah-masalah yang pelik, mengantuk, logika berpikir berkurang sehingga mudah diajak melakukan hal-hal buruk seperti mencuri, melacur, berkelahi dll. Efek lainny adalah makan dengan lahap, mudah tergelincir, bengong, berkhayal (halusinasi).

Bila dosis pemakaian terlalu banyak akibatnya adalah sangat mudah mengantuk sampai tertidur, pupil mengecil, denyut nadi dan daya berpikir melemah, detak jantung melambat, tekanan darah turun, kesadaran turun, pingsan, koma, mati

Ekstasi. Kandungan kimia dalam ekstasi adalah methylen dioxy methyl amphetamin (MDMA). Obat ini di sintesa dan dipatenkan pada tahun 1914 oleh perusahaan obat Merck dari jerman dan diteliti tahun 1950 oleh CIA. Pada tahun 1970 obat ini digunakan sebagai obat terapi psikologik dan mulai disalahgunakan . Pada tahun 1980an, berkembangnya seni musik keras (dance rock music) obat ini sangat populer sehingga mencerminkan transformasi kebudayaan, tingkah laku dan selera anak muda. Sepanjang tahun 1990an konsumsi ekstasi meningkat dengan pesat ke seluruh penjuru dunia dan erat hubungannya dengan pesta, bar/diskotik dan musik keras. Dan sekarang tidak digunakan dalam dunia kedokteran karena sifat adiktifnya terlalu besar.

Ekstasi dilaporkan penggunaanya secara ilegal nomor dua setelah canabis. Ekstasi merupakan psikotropik stimulan yang bentuknya bermacam-macam (bulat, lonjong, segitiga). Tablet ini sekarang tidak diproduksi oleh pabrik gelap bukan pabrik obat dan diproduksi khusus disalahgunakan . Cara pakai :Biasanya diminum dengan air mineral, Dipasaran ekstasi dijual dengan nama sandi INEX, XTC, leon, kancing, benik, venus, biskuit, tango, pinx lady, melon dll

Sabu. Banyak orang menyebutnya sabu, SS, sasa, coconut, crystal atau gold river. Bubuk mengkilat berbentuk kristal kasar ini mirip garam dapur dan termasuk kedalam psikotropik stimulan. Shabu berisi metamfetamin yang dicampur dengan berbagai psikotropik. Shabu tidak digunakan dalam dunia kedokteran karena tidak berguna dalam pengobatan.

Euforia yang hebat, merasa gembira berlebihan, hilangnya rasa duka, hilangnya rasa kesal, hilangnya malu, hilangnya lapar, hilangnya kantuk, hilangnya capek, badan terasa segar, fit, dan energik

Morfin dalam dunia kedokteran digunakan sebagai obat analgetik narkotika yang diperoleh dari ekstraksi dari tanaman papaver somniferum.

Pengaruh penggunaan diberikan secara diisap gejalanya : frekuensi pernapasan menurun dan pupil menyempit, gejala tersebut diikuti dengan mata yang berair, hidung kembang kempis, menguap, nafsu makan menurun (anoreksia), tremor, panik, berkeringat, mual, kejang dan insomnia.