Padang  

Masak Kena Ota Saja

PADANG – Rencana penyesuaian harga minyak goreng bak angin segar dari Jakarta. Sayang, angin itu tak sampai-sampai ke Padang.

“Kalau saya tidak salah ada pengumuman jika mulai tanggal sembilan belas Januari harga satu liter minyak goreng empat belas ribu. Senang benar hati saya waktu itu,” ujar Santi, ibu muda, warga Lubuk Minturun, memulai berkisah, Jumat (21/1).

Ibarat menunggu suami yang sudah lama tidak pulang dari rantau. Senin bertepatan dengan 19 Januari menjadi hari yang ia tunggu-tunggu.

“Saya cari-cari di beberapa toko atau mini market saya tidak menemukan minyak yang dijual seharga empat belas ribu itu. Mungkin saya yang salah tanggal. Di rumah tidak ada kalender karena tidak ada lagi yang bagi-bagi kalender,” curah Santi.

Hadirnya 19 Januari 2022 itu ternyata tidak hanya penantian Santi saja. Leni, warga Lubuk Buaya, juga menantikan datangnya hari itu.

“Ibu rumah tangga mana pula yang tidak berharap belanja murah. Pitis sarit, harga belanjaan meroket,” kata Leni.

Di hari yang ditunggu, ia pun mengaku telah bergerilya untuk belanja minyak goreng. Penat keluar masuk mini market dan toko, tetapi minyak goreng seharga yang diumumkan tidak bertemu.

“Kita menemukan harga yang tidak berubah dengan sebelum tanggal sembilan belas. Minyak kemasan dua liter rata-rata dijual pada kisaran tiga puluh lima sampai empat puluh ribu,” ujar Leni.

Tidak hanya Santi dan Leni, ibu rumah tangga lain, Rara, mengaku kecewa. Berharap harga minyak goreng turun, tetapi semua hanya harapan saja.

Padahal, Rara mengaku jika memang terjadi penurunan harga minyak goreng, maka sisa uang itu bisa menjadi tambahan belanja anaknya sudah belajar tatap muka di sekolah.

“Begini benarlah nasib sebagai rakyat kecil. Masak kena ota dan angin surga saja,” Rara, menghiba. (Hirval)