LUBUK BASUNG ,- Prihatin memang terhadap kondisi jalan menuju Sekolah Dasar (SD) Negeri 65 Manggopoh Utara, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam. Sudahlah sekolah jauh, jalan untuk menuju kesana masih belum diaspal, bula hujan turu, jalan berlumpur, bila musim panas tiba berdebu.
Majelis guru SD Negeri 65 Manggopoh Utara, mengeluh ketika dijumpai diruang kantor sekolah, tapi tidak bersedia nama majelis guru itu ditulis. “Jangan ditulis nama kami pak, takut kita nanti ada apa-apanya”, sebut guru-guru tersebut.
Tapi guru-guru tersebut jujur menjelaskan, bahwa ia bertharap jalan lebih kurang satu kilo meter itu diaspal sebagaimana layaknya jalan lainnya yang sudah diaspal. Jalan ini tidak hanya warga sekolah guru dan murid yang punya kepentingan, tapi warga yang tinggal di Transmigrasi Lokal (Translok) Padang Mardani.
Murid terbilang banyak di SD Negeri 65 Manggopoh Utara itu. Jalan yang dapat ditempuh hanya satu arah, sebenarnya jalan tersebut melingkar, masuk dari BLK atau kantor lama Dinas PU Kabupaten Agam di Simpang Kajai Pisik, terus Padang Mardani, sampai di PT. Inang Sari, bertemu simpang tiga, lurus saja, kemudian ketemu lagi jalan bersimpang tiga, sampai di simpang tiga ini lurus saja.
Tidak jauh dari simpang tiga ini, ketemu dengan ujung jalan yang sudah diaspal, sekitar satu kilo meter berjalan, sampailah di SD Negeri 65 Manggopoh Utara. Dari ujuan lan beraspal hingga sampai kelsekolah jalannya belum diaspal, padahal, sudah lama diusul, jelas guru-guru tersebut.
Bila kita mau keluar dari kawasan itu harus balik lagi, tapi sesungguhnya jalan tersebut dapat dilintasi keluar ke Padang Tongga, melintasi kebun plasma, tapi karena jalannya masih bersemak, dan jalan tanah, untuk keluar dari kawasan translok mesti kembali melintasi jalan Padang Mardani.
- Andaikan, jalan melintasi plasma tembus ke Padang Tongga itu sudah diaspal pula, SD Negeri 65 Manggopoh Utara tidak terasa lebih jauh lagi, jelas guru SD Negeri 65 Manggopoh Utara.(LUKMAN)
