Lomba Randai, Upaya Lestarikan Seni Tradisi

Tim Randai SDN 06 ATTS, menerima tropi dan hadiah sebagai juara pertama Lomba Randai antar SD se Kota Bukittinggi Tahun 2022. (as)

BUKITTINGGI – Guna melestarikan nilai-nilai kesenian tradisi Minangkabau kepada murid sejak dini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi menggelar Lomba Randai Tingkat SD/MI se Kota Bukittinggi yang berlangsung di halaman SDN 09 Belakang Balok, Rabu-Kamis (10-11/11).

Dalam sambutannya Kepala Disdikbud Bukittinggi yang diwakili Plt. Sekretaris Maswardi, mengatakan, untuk mendukung visi dan misi Walikota Erman dalam upaya mengimplementasikan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, terutama di kalangan anak didik, dengan dukungan seluruh kepala sekolah, makanya memang perlu digelar lomba randai tersebut.

Lanjut Maswardi, yang juga Kordinator Pengawas Sekolah itu, saat ini kesenian Minang Randai sudah hampir dilupakan. “Jika kita turun ke kampung-kampung, jarang lagi menemukan kelompok Randai. Padahal kesenian tradisi ini, sarat dengan pesan-pesan moral yang sangat mendidik dan seni gerak serentak yang sangat mengagumkan penonton. Jadi, melalui Lomba Randai antar murid SD/MI se kota Bukittinggi kita ingin membumikan kesenian tradisi sejak dini. Anak-anak tidak boleh tercerabut dari akar budaya sendiri. Mereka diajak untuk mencintai dan bangga dengan kesenian tradisi sehingga dapat meraih prestasi,” ujar mantan Kepala SDN 04 Birugo Bukittinggi itu.

Sementara itu, Kepala SDN 09 Belakang Balok, Endang Suryati Nengsih, kepada Singgalang mengatakan, Lomba Randai antara murid SD/MI yang baru pertama digelar, mendukung pelaksanaan mata pelajaran karakter budaya adat Minangkabau yang telah diajarkan di SDN se Kota Bukittinggi.

“Anak-anak sejak usia dini harus dikenalkan dengan kesenian tradisi seperti Randai ini. Randai di Minangkabau mengandung filosofi yang sangat tinggi karena dapat menyampaikan pesan moral dan nilai pendidikan kepada penontonnya,” sebut kepala sekolah berprestasi ini.

Lomba Randai ini, diikuti 15 kelompok randai yang tersebar di tiga kecamatan di Bukittinggi. Setelah dinilai dewan juri, maka SDN 06 ATTS menjadi terbaik I dengan cerita “Sansaro Mambao Nikmat”. Juara II, SDN 17 Manggih Gantiang dengan cerita, Dek Gara Tak Bahelem. Tempat ke III diraih SDN 09 Belakang Balok dengan cerita, Si Ruyuang Ameh. Untuk harapan I, II dan III diraih masing-masing oleh SDN 08 Tarok Dipo, SDS Al Azhar Darul Jannah dan SDN 16 Tarok Dipo.

Para jawara disamping mendapat tropi dan penghargaan juga memperoleh uang pembinaan dari panitia penyelenggara. (as)