Limpapeh Open Road Race Makan Korban, Pebalap Tabrak Penonton

Petugas medis dibantu panitia terlihat sedang menaikan korban keatas mobil ambuace untuk dibawa ke rumah sakit. (asrial gindo)

BUKITTINGGI – Limpapeh Open Road Race yang berlangsung di arena balap Jalan By Pass tepatnya di depan kantor Walikota Bukittinggi, Minggu (1/12) memakan korban. Salah seorang pebalap hilang kendali, sehingga menabrak lima penonton .

Informasi yang diperoleh, saat itu lokasi road rece sangat ramai di kunjungi oleh penonton, namun tiba tiba saat sedang berlangsungnya pertandingan, salah satu pembalap hilang kendali. Kelima korban dan satu pembalap langsung dilarikan ke RSAM Bukittinggi untuk medapatkan perawatan secara intensif

Sementara keluarga korban kecelakaan balap sepeda motor Limpapeh Open Road Race mulai cemas, sebab biaya pengobatan korban di rumah sakit tidak ditanggung panitia pelaksana balap.

“Tiga orang keluarga kami menjadi korban akibat salah seorang pembalap lost control atau hilang kendali,” kata Andi kepada wartawan di RS. Achmad Muchtar Bukittinggi, Minggu (1/12).

Ia mengaku belum mendapat kepastian apakah biaya berobat keluarganya ditanggung panitia atau tidak. Seharusnya panitia bertanggung jawab atas musibah ini sebab penonton membeli karcis secara resmi dari panitia.

Informasi yang diperoleh wartawan dari dokter jaga di RS. Achmad Muchtar menyebutkan ada 5 korban kecelakaan pada acara balap yang dirawat di RS. Achmad Muchtar diantaranya 3 dewasa dan 2 anak-anak.

“Ada 5 korban dan 1 pembalap yang kita rawat di sini,” kata dr. Dini.

Tak Dijamin Asuransi

Ketua Panitia Pelaksana Limpapeh Open Road Race Imam mengatakan, penonton yang ditabrak pembalap tidak mendapat jaminan dari panitia tetapi pembalap yang mendapat kecelakaan telah dijamin asuransi.

“Kalau pembalap sudah dijamin asuransi tetapi penonton tidak kita diasuransikan sesuai aturan yang dibuat Ikatan Motor Indonesia (IMI),” jelas Imam kepada wartawan di RS Achmad Muchtar.

Sebenarnya lanjut Imam, panitia telah mengimbau agar penonton menjahui area steril. Akan tetapi karena penonton itu banyak sehingga mereka mendekati pagar pembatas arena.

“Sebagai bentuk ikut prihatin kami dari panitia menjenguk korban dan pembalap di rumah sakit ini,” ungkapnya. (gindo)