Padang  

Leonardy dan Muhammadiyah Sosialisasikan Empat Pilar

PADANG – Toleransi harus terus digaungkan bangsa Indonesia salah satunya dengan tetap berpegang teguh pada ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila adalah perekat dan pemersatu bangsa sekaligus menangkal radikalisme dan terorisme.

“Bangsa Indonesia itu berpegang teguh pada Pancasila yang bisa mempersatukan agama, budaya dan suku maupun etnis yang ada di negeri ini,” kata anggota MPR RI Leonardy Harmainy saat sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, Jumat (1/6) di gedung dakwah Muhammadiyah Jalan Sawahan, Padang.

Kegiatan sosialisasi ini juga dirangkai dengan acara berbuka bersama antara nara sumber dengan, dengan warga Muhammadiyah dan organisasi otonom Muhammadiyah lainnya, seperti ‘Aisyiyah (Wanita Muhammadiyah), Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah (Putri Muhammadiyah), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan lainnya.

Leonardy juga mengatakan, bila ingin melakukan perubahan, mahasiswa dan warga Muhammadiyah harus berada di dalam sistem.

Leonardy mengatakan, Pancasila bagi warga Muhammadiyah, harusnya sudah dalam pelaksanaannya, dan bukan lagi sekadar sosialisasi dan pemahaman.

Warga Muhammadiyah harus bisa menjadi agen Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Sosialisasi ini juga menghadirkan nara sumber, Pakar Pendidikan dari UNP Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, Asisten I Setprov Sumbar Devi Kurnia dan Kolonel Inf Muhammad Asep Afandi, Kasiter Korem 032/Wbr.

Sebelumnya Ketua PW Muhammadiyah Sumbar Dr. H. Shofwan Karim Elhusein mengucapkan terima kasih kepada Leonardy Harmainy, yang telah menggandeng Muhammadiyah Sumbar melakukan sosialisasi Empat Pilar.

Apalagi kata dia, sosialisasi itu bertepatan pula dengan peringatan hari lahirnya Pancasila, 1 Juni.

Leonardy sudah tidak asing lagi bagi Muhammadiyah. Leonardy adalah tokoh Muhammadiyah, yang berpartipasi dalam penganggaran pembangunan gedung dakwah Muhammadiyah Sumbar.

Ia menjelaskan, PP Muhammadiyah telah menerima Pancasila sejak awal sebagai konsensus dan kesepakatan bersama. Pancasila tetap akan tegak di negara ini.

Guru Besar UNP, Syofiarma Marsidi mengungkapkan banyak berkontribusi umat Islam terhadap kemerdekaan Indonesia. Tantangan kebangsaan pengaruh globalisasi dan makin kuatnya intervensi global.