Padang  

Kepengurusan Resmi Dilantik, MSI Cabang Sumbar Mulai Bekerja

Seminar virtual bertajuk 'Sejarah dan Pembangunan' dalam rangkaian Pelantikan Pengurus MSI Cabang Sumbar . (ist)

PADANG – Pelantikan pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Sumatera Barat (Sumbar) secara virtual berlangsung, Sabtu (3/10/2020) .

Ketua Pengurus Pusat (PP) MSI diwakili Kesuma melantik kepengurusan MSI Cabang Sumbar yang diketuai Wannofri Samry beserta jajaran pengurus lainnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumbar yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Pemprov Sumbar, Gemala Ranti membuka kegiatan dan menyampaikan amanat kepala daerah provinsi yang komit dalam mendukung Masyarakat Sejarawan Indonesia di daerah.

Menurutnya, peran sejarawan dalam menggali nilai-nilai historis dari lokal atau daerah telah menjadi skala prioritas tersendiri oleh pihak pemerintah daerah, khususnya Pemprov Sumbar.

Selanjutnya, panitia menggelar seminar virtual bertajuk; Sejarah dan Pembangunan dalam rangkaian Pelantikan Pengurus MSI Cabang Sumbar tersebut.

Hal yang menjadi perbincangan dalam webinar kali ini, MSI Cabang Sumbar ditantang untuk menjadi pemicu dalam menghasilkan karya penulisan sejarah lokal.

Webinar kali ini dimoderatori Yenny Narny mempersihlakan tampil para nara sumber antara lain, Budi Agustono (Dekan FIB Universitas Sumatera Utara), Imelda Sari (Ketua DPP Ikatan Alumni Sejarah Universitas Andalas/Unand), dan KhairulJasmi (Ketua Iluni Sejarah IKIP-Universitas Negeri Padang/UNP yang juga wartawan senior.

Khairul Jasmi mengritisi bahwa selama ini ada kesan mengabaikan penulisan sejarah lokal, sehingga itu menjadi catatan dan pekerjaan rumah bagi MSI Sumbar. “Kenyataannya lokalisasi perkembangan sejarah bahwa kita akui abai dengan sejarah,” ujar Khairul Jasmi yang akrab disapa KJ.

Narasumber lain, Imelda Sari juga mendorong kepada sejarawan atau lulusan ilmu sejarah agar lebih berperan serta membangun jaringan dengan stakeholder lainnya.

Sementara, narasumber Budi Agustono melihat relasi antara ilmu sejarah dan kekinian, sehingga narasi yang dibangun hendaknya sesuai dan relevan. Sejauh ini permasalahan klasik yang jadi kendala bagi peneliti sejarah yakni keterbatasan dana atau anggaran untuk melakukan riset kesejarahan.

Hal itu dikemukakan saat sesi tanya jawab dari seorang partisipan Webinar, Emil Mahmud yang lulusan Jurusan Ilmu Sejarah, Universitas Andalas serta berprofesi jurnalis.

Terpisah Ketua Panitia Acara Sudarman mengemukakan pelaksanaan seremoni pelantikan pengurus MSI Cabang Sumbar dirangkai dengan Webinar bertajuk; Sejarah dan Pembangunan.

Menurutnya, acara berjalan sesuai dengan rencana serta diikuti lebih dari 100 partisipan, yang berlatar dari profesi dan keilmuan, termasuk mahasiswa dan undangan lainnya. (rel)