BANDAR LAMPUNG – Kepedulian Bupati Lampung Selatan, H Nanang Ermanto, untuk memajukan pendidikan di daerah paling Selatan Sumatera ini patut diacungkan jempol.
Hal itu dapat terlihat dari adanya program beasiswa bagi guru untuk jenjang S1 dan S2, serta pemberian reward terhadap guru berprestasi dan guru yang bertugas di daerah terpincil (kepulauan).
Tak hanya itu, pria yang sederhana ini juga tak kenal lelah untuk mensuport Pendidikan Usia Dini (PAUD) bisa berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan dan pendidikan anak.
Hal itu terungkap saat media ini mencoba mengorek sosok yang berangkat dari kuli, securiti sampai jadi bupati ini, Rabu (29/6) di Bandar Lampung.
“Semua itu bisa terwujud berkat kebersamaan dengan semua stakeholder yang ada,” ujar Nanang sederhana.
Apa yang dilakukan oleh mantan kepala desa Waygalih ini juga dinikmati oleh 347 guru yang berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) saat menerima SK. Tak ayal para guru sujud syukur ketika SK diterima dari Bupati Nanang.
“Sungguh sangat bahagia dan terharu para guru saat menerima SK itu,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Lampung Selatan, Drs. A. Wardani HS.,M.M. mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasihnya kepada orang nomor satu di Bumi Khagom Mufakat.
Gebrakan Nanang dalam memajukan pendidikan tak jauh beda dengan apa yang diperbuat Bunda Paud, Hj. Winarni Nanang Ermanto.
Tanpa kenal lelah dan tiada henti secara langsung ke setiap desa mengumandangkan pentingnya mendidik anak sejak usia dini.
Bersama dengan dinas terkait dan dengan memberdayakan potensi mulai dari kecamatan, Desa bahkan sampai ke dusun, sosok Winarni terjun langsung menyemangati pelaku eendidik usia dini
Keseriusan Hj. Winarni Nanang Ermanto, dalam mengemas PAUD dibuktikan pula dengan diluncurkan gerakan Swasembada sekolah di Ballroom Swiss-Bell-hotel Lampung, Selasa (28/6), saat adanya kegiatan pelatihan dan seminar guru oleh Indonesia Milenial Teacher Festifal (IMTF).
Peluncuran Swasembada Sekolah dihadiri oleh Bupati Lampung Selatan, Pemerhati Anak Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto, praktisi pendidikan dan penulis buku pendidikan, Munif Chatib dan seluruh Forkopimda Kabupaten Lampung Selatan.
Disebutkan Winarni, bahwa Literisasi dan Lumalerisasi bukan hanya membaca, tapi menerapkan bahan yang sudah dibaca (swasembada sekolah) dan ini upaya mencukupi kebutuhan sendiri pendidikan berkualitas. Advokasi semesta dunia pendidikan harus sampai diruang keluarga.
“Gerakan Swasembada sekolah merupakan upaya percepatan peningkatan kualitas pendidikan dan konsolidasi kekuatan dengan mendorong nilai-nilai kasih sayang, peningkatan kualitas, kapasitas dan kompetensi dalam dunia pendidikan,” ujar sosok yang juga mantan Kepala Desa Waygalih. (*)
