JKA Bantu Bayi Penderita Jantung Bocor dan Tanpa Anus

Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman, Asmadi, menyerahkan bantuan dari Anggota DPR-RI, H. John Kenedy Azis kepada Faisal, ayah dari Sarah, bayi penderita jantung bocor. -(Ist)

PADANG – John Kenedy Azis, Anggota Komisi VIII DPR-RI banntu Sarah, bayi empat bulan penderita jantung bocor dan terlahir tanpa anus. Bantuan berupa sejumlah uang tersebut diserahkan Tenaga Ahli (TA) DPR-RI, Asmadi Basyir, Rabu (29/12) sore.

Kepada Singgalang, Asmadi menyebutkan, bantuan JKA tersebut diterima langsung oleh orangtua Sarah, Faisal Safri Andi dan Dinda Madora.

“Ya, bantuannya tadi kita antar langsung ke Rumah Singgah, Jln. Perintis Kemerdekaan, Jati, Padang, tempat dimana Sarah dan kedua orangtuanya itu kini menompang tinggal,” terang Asmadi, yang juga Ketua DPD Partai Golkar Padang Pariaman.

Dikatakan, bayi penderita jantung bocor itu adalah warga Kampuang Aro, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Anam Lingkuang, Padang Pariaman. Adalah anak pertama dari pasangan Faisal – Dinda.

JKA, menurut Asmadi, baru saja mendapat kabar tentang derita yang dialami Sarah. “Begitu mendapat kabar, beliau langsung telepon dan meminta saya untuk mengantarkan bantuan tersebut,” ujarnya.

Tidak banyak memang, aku Asmadi, tapi lihatlah bahwa apa yang dia berikan itu sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinannya terhadap sesama.

“Beliau berharap, bantuan yang dia berikan dapat membantu meringankan beban Faisal dan Dinda yang sekarang harus tiap hari membawa anaknya, Sarah berobat ke Rumah Sakit M. Djamil,”
ulasnya.

Seperti telah diberitakan, Sarah terlahir tidak sempurna. Jari tanganya tidak lengkap, jantungnya bocor dan tidak pula memiliki anus.

Kebocoran pada jantung sepanjang tiga milimeter membuat Sarah sulit bernafas. Dia sering sesak nafas dan, terkadang sampai tubuhnya membiru.

Kemudian, kondisinya terlahir tanpa anus baru diketahui setelah berusia lima minggu. Jadi selama lima pekan tersebut, Sarah mengeluarkan kotoran melalui alat kelamin.

Gadis kecil yang bernama lengkap Sarah Arafah itu lahir di Jambi. Karena didiagnosa jantungnya boncor, dia dirujuk ke Rumah Sakit M. Djamil.

Tentang tidak adanya anus, kata Faisal, baru mereka ketahui setelah di kampung. “Dia selalu menangis saat buang kotoran dan, ketika kami amati, ternyata kotoranya lewat alat kelamin,” terangnya.

Kini, Faisal dan isterinya, Dinda tidak bisa berbuat banyak, selain berharap uluran tangan dari para pihak. Mereka tidak hanya butuh biaya buat pengobatan anaknya, tapi juga buat kebutuhan hidup mereka selama mengobati anaknya di M. Djamil. (213)