Agam  

Jemaah Masjid Dapat Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah

LUBUK BASUNG –Jemaah masjid Badriyah Abdul Azis Ismael Lansano Lubuk Basung mendapat pelatihan penyelenggaraan jenazah di masjid itu sesudah salat Subuh berjamaah Sabtu (24/4) ini.

Pelatihnya adalah Ustaz Zulhendri Yusuf Kepala Urusan Agama (KUA) kecamatan IV Nagari. “Menyelenggarakan jenazah itu, wajib atau fardhu kifayah hukum nya. Kalau ada mayat yang tidak diselenggarakan, maka 40 rumah disekeliling nya berdosa, tapi kalau ada 2 orang yang menyelenggarakan, pahala 40 orang disekeliling tempat tinggal mayat diterima oleh yang 2 orang itu” kata Zulhendri dalam pengantarnya.

Zulhendri juga ingatkan, agar jenazah diperlakukan dengan baik. “Harus hati hati karena si mayat tetap merasakan sakit, bahkan mayat merasakan dingin dimandikan, tapi kita tidak mengetahui dan melihatnya ” ujar Zulhendri.

Sebelum mayat dimandikan, kain kafan harus disiapkan lebih dahulu, boleh tiga atau lima lapis. Zulhendri kemudian mempraktikkan cara merobek kafan, membentangkan e helai kain kafan, membuat baju, mukena untuk perempuan dan sorban untuk laki sampai pempers atau lampin serta pembalut pinggang untuk perempuan.

Zulhendri kemudian menjelaskan teori memandikan jenazah yaitu, baca niat dulu, kemudian bersihkan lubang hidung dengan kain kafan yang dipilin , membersihkan mulut dan gigi mayat serta lubang telinganya.

“Harus hati-hati Jangan kuat kuat, lembut lembut. Tekan perut mayat kalau bisa diangkatkan kepala dan badannya agar kotoran yang tersisa keluar” jelasnya.

Praktik memandikan dilakukan secara simulasi dengan menggunakan boneka. Kain kafan yang disediakan kemudian dipakai kan kepada “mayat”.

Praktik penyelenggaraan jenazah di masjid Albadriyah ini direspon positif oleh jemaah. “Sayang karena hujan menjelang subuh tadi jemaah tidak banyak yang hadir ” kata seorang pengurus masjid Dita Wedia.

Tapi penjelasan dan praktik yang dicontohkan oleh Zulhendri Yusuf sangat bermanfaat, karena selama ini banyak yang tak kita ketahui. “Misalnya , kapur barus itu tidak untuk ditaburi ke kapas, tapi hanya untuk campuran air mandi ” kata jemaah wanita Leli Emelia. (M.Khudri)