Jabal Rahmah, Denyut Cinta yang tak Pernah Mati

Gusnaldi Saman, wartawan Singgalang di Bukit Jabal Rahmah. doc

Jabal Rahmah hanya sebuah bukit kecil dengan ketinggian 70 meter. Bukit ini bisa didaki dengan melewati sekitar 160-an anak tangga. Mendaki Jabal Rahmah dari dasar hingga mencapai tugu Adam dan Hawa biasanya hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit saja. Dari puncak Jabal Rahmah, pemandangan Padang Arafah dapat terlihat jelas.

Selalu ramai, baik di musim haji maupun tidak, Jabal Rahmah tetap dipadati pengunjung. Ketika musim haji, mereka yang wukuf di Padang Arafah banyak yang memadati bukit ini. Sedangkan di luar musim haji, kebanyakan jemaah umrah datang berziarah dan napak tilas pertemuan sepasang nenek moyang manusia itu.

Ironisnya, banyak yang percaya, berdoa agar dilancarkan jodoh sangat tepat dibacakan di Bukit Kasih Sayang tersebut. Ada juga yang berdoa agar dikekalkan jodoh bersama pasangannya, sebagaimana cinta antara Adam dan Hawa. Entahlah.

Tapi, tak sedikit pula yang menziarahi Jabal Rahmah untuk menguatkan keyakinan atas kebesaran Allah SWT yang telah mempertemukan dua insan, sekaligus menerima tobat Nabi Adam AS.

Yang jelas, Jabal Rahmah tak pernah sepi. Denyut cinta dari bukit tandus itu, pun tak pernah berhenti. (*)