Ini Alasan Warga Dorong Sutan Riska- Labuan Dua Periode

Jalan Kecamatan Pulau Punjung tembus Kecamatan Timpeh. (ist)

PULAU PUNJUNG – Dukungan warga terhadap Pasangan Calon Sutan Riska Tuanku Kerajaan – Dasril Panin Dt Labuan terus mengalir. Dukungan ini mengalir lantaran warga menilai Sutan Riska berhasil membawa perubahan besar terhadap kemajuan Dharmasraya.

Menurut Idris Dt Pangulu Kayo, tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh warga Sungai Langsek, Nagari Siguntur, Kecamatan Sitiung, wilayah pemukimannya bakal dilalui kendaraan roda empat karena dikelilingi perbukitan serta dibelah oleh Sungai Batanghari.

Puluhan tahun lamanya, akses satu- satunya untuk menapaki wilayah tersebut adalah dengan menaiki ponton penyeberangan ( perahu besar- red).

” Alasan kami mendukung Sutan Riska dua periode simpel- simpel saja. Di masa kepemimpinannya jalan ke wilayah kami sudah lancar sejak jalan Kecamatan Pulau Punjung tembus Timpeh selesai dibangun,” terang Idris Dt Pangulu Kayo.

Lanjut Idris Dt Pangulu Kayo, dengan adanya akses jalan yang layak, memiliki peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Pembangunan infrastruktur jalan tersebut merupakan buah karya Bupati Periode 2005- 2010, kemudian terhenti sekian tahun lamanya. Di zaman Sutan Riska dilanjutkan kembali hingga selesai dan bisa dilalui kendaraan roda empat.

“Kini untuk pergi ke pusat kabupaten hanya butuh waktu 10 menit saja. Sebelumnya butuh waktu berjam jam. Dulu harus naik ponton penyebarangan, kini sudah bisa lewat darat,” katanya.

Warga lainnya, Junaidi mengatakan, dulu, kampung ini tidak dikenal banyak orang lantaran lokasinya terpencil, diapit perbukitan dan dibelah aliran Sungai Batanghari. Sekarang bukit itu telah dibelah dan dijadikan akses jalan. Ditambah lagi dengan pengembangan objek wisata di daerah ini.

“Kami inginkan Sutan Riska menjabat dua periode jadi bupati. Alasan kami, dia menjadikan daerah kami ini banyak dikenal orang gegara program festival pamalayu, pengembangan objek wisata dan peningkatan infrastruktur jalan yang sangat baik. Dulu, jika kami ingin ke pusat kabupaten harus menyeberang sungai Batanghari menggunakan ponton ( perahu besar-red), sekarang cukup lewat darat saja,” pungkasnya. (roni)