Humas dan Protokol Berperan Membangun Citra Daerah

Ketua BKOW Sumbar, Ny. Wartawati Nasrul Abit, memberikan arahan dan sambutan pada peserta pelatihan kehumasan dan keprotokolan bagi organisasi perempuan se Sumbar, di Padang, Senin (22/7). Yuke

PADANG-Peran humas dan protokoler suatu hubungan sinergitas yang tak bisa dipisahkan dalam membangun citra daerah. Sebab gagalnya suatu kegiatan protokoler dan humas akan berdampak negatif pada citra organisasi daerah.

Begitu disampaikan Ketua BKOW Sumbar, Ny. Wartawati Nasrul Abit, pada pembukaan pelatihan kehumasan dan keprotokolan bagi organisasi perempuan se Sumbar, Senin (22/7) di Hotel Grandzuri Padang.

“Seorang humas bertanggung jawab memberikan informasi, mendidik, dan meyakinkan masyarakat tentang sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi dan informasi,” kata Wartawati.

Contoh kegiatan humas adalah public speaking, melobi, menyelenggarakan acara atau pun membuat rilis tentang suatu kegiatan yang dijalani pemerintah daerah atau instansi terkait.

Peran dan fungsi protokoler turut menentukan keberhasilan kegiatan yang diselenggarakan organisasi atau instansi. Di samping itu, protokoler juga bagian yang melekat dari aktivitas institusi dan turut mewarnai budaya kerja terutama bagi petugas protokoler, yang sangat dekat perannya dalam mendukung tugas kepemimpinan. Baik lokal maupun nasional.

“Peran protokoler bukan sekedar menerima tamu, yang mengatur atau mempersilahkan tamu duduk. Namun, protokol memiliki peran menjadi koordinator acara. Mereka harus mampu berkomunikasi dengan baik,” sebut Wartawati.

Dalam melaksanakan reformasi birokrasi BKOW Provinsi Sumbar, sebut Wartawati, terus berupaya dalam peningkatan kinerja dan reformasi pelayanan publik. Semua aspek pendayagunaan aparatur negara, baik kelembagaan, SDM, ketatalaksanaan, akuntabilitas dan pengawasan diarahkan pada peningkatan kualitas pelayanan publik.

“Dalam hal ini lah kami memandang sangat penting untuk meningkatkan dan mendekatkan pelayanan dan komunikasi organisasi pada masyarakat. BKOW harus hadir dan ada saat rakyat memerlukan, cepat dan responsif terhadap masyarakat yang dihadapi masyarakat,” katanya.

Untuk itu sebut Wartawati, fungsi dan produktivitas organisasi perempuan perlu dioptimalkan, dengan memperbaiki kualitas layanan kepada masyarakat, selalu akan meningkatkan produktivitas, memperkuat kendali serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan organisasi.

Pelatihan kehumas merupakah kegiatan pengembangan dan pelatihan formal yang membahas tentang pengertian publik yang lebih baik, dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individual maupun organisasi.

“Pelatihan ini bertujuan untuk mengingatkan kembali anggota BKOW atau pun GOW yang ada di kabupaten kota tentang ilmu kehumasan. Sebab sekarang ini sudah banyak yang lupa, sedangkan ilmu terus berkembang dan kita harus terus belajar. Ibaratnya lupa kaji kalau tak diulang-ulang,” sebutnya.

Wartawati berharap, peserta yang hadir bisa menularkan ilmu yang mereka dapat di lingkungan masing-masing. Pelatihan itu menghadirkan nara sumber berkompeten di bidang masing-masing. 107