Hari Kedua Lebaran, Supardi Santuni 100 Anak Yatim di Kampung Halaman

PAYAKUMBUH – Lebaran kedua Ketua DPRD Sumbar, Supardi menyantuni 100 anak yatim di kampung halamannya, Kota Payakumbuh.

Diketahui sebelumnya, di lebaran hari pertama Supardi di kediamannya di Jalan Sudirman Padang, juga memberikan santunan, yaitu kepada anak yatim Seniman.

Ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan kalau kegiatan menyantuni anak yatim ini memang sudah dilakukannya di beberapa momen lebaran tahun sebelumnya. Apalagi sejak dilantik di jabatannya sekarang, dia mengaku rutin menyantuni anak yatim.

“Rutin dilakukan, biasanya dimulai di ujung Ramadhan,” tukasnya.

Supardi juga mengatakan, kegiatan silaturahmi bersama masyarakat dan anak yatim membuat tubuh serta pikirannya menjadi sehat, jauh dari segala penyakit dan bisa sekaligus bersenda gurau menghilangkan kejenuhan dalam beraktifitas.

Meskipun dengan aktifitas sosial yang cukup intens, Supardi juga tak lepas dari respon negatif atas kegiatan santunan tersebut.

“Biarkan saja mereka menyebar isu negatif, yang penting kita tetap berbuat kebaikan dan memberikan yang terbaik untuk banyak orang. Masyarakat perlu diperhatikan, anak yatim perlu disantuni, kreatifitas masyarakat perlu didukung, jadi kita fokus untuk berbuat demi kepentingan banyak orang, ” tutur Supardi saat ditemui Senin (24/4).

Ia juga menambahkan, kebaikan itu termasuk dalam menyantuni anak yatim, fakir miskin dan dhuafa, juga memberikan dukungan pada kreatifitas masyarakat, baik untuk bidang pendidikan maupun bidang perekonomian, serta profesi.

“Menebar kebaikan itu hukumnya wajib, membalas isu itu hukumnya Jais atau muba yang artinya boleh ya atau tidak, yang penting kita harus bermanfaat untuk orang banyak, di hari dan bulan baik ini mari kita saling memaafkan,yang lalu biar berlalu, ke depan jauh lebih baik” katanya.

Selain menyantuni anak yatim, pada momen hari kedua lebaran itu Supardi juga bertemu dan bersilaturahmi dengan kelompok masyarakat, baik kalangan milenial tokoh muda maupun kalangan tua tokoh agama, adat, serta masyarakat Payakumbuh. (W)