Hari Ini, Tiga Taekwondoin Sumbar Turun ke Gelanggang

Jailani Jonsil

PADANG- Hari ini, Selasa (5/10) tiga taekwondoin Sumbar kembali turun gelanggang di arena PON Papua. Adalah, Jailani Jonsil turun di kelas under 54 kg putra, Ochkirani Martha di kelas under 53 kg putri dan Bimantara Subrata di kelas under 80 kg putra.

Ketiga taekwondoin ini menyatakan siap tempur. Motivasi ketiganya juga tengah berlipat. Medali emas yang disabet Delva Riskidi kelas over 73 kg putri kemarin menjadi motivasi bagi Jailani Jonsil, Ochkirani Martha dan Bimantara Subrata juga bisa mendulang medali bergengsi itu.

Taekwondoin Jailani Jonsil kelahiran Simpang Empat, 18 Januari 2000 ini memiliki tinggi 170 cm. Untuk ukuran atlet taekwondo cukup pas. Besar di Dojang Kabupaten Pasaman. Pada Kejurnas Pra PON lalu, putra dari pasangan Jonaidi dengan Lisni ini menyumbang medali bagi tim taekwondo Sumbar. Ini menjadi ajang PON pertama bagi taekwondoin yang turun di kelas under 54 kg putra itu.

Lalu, Ochkirani Martha. Rani –begitu dia disapa- merupakan salah satu taekwondoin senior di Sumbar. Taekwondoin kelahiran 31 Oktober 1994 ini kenyang pengalaman.

Sebentar lagi, Rani bakal berulang tahun. “Doa kan juga kami. Semoga bisa memberikan yang terbaik bagi Sumbar di PON Papua ini,” ungkap taekwondoin berpostur tinggi badan 159 cm itu.

Rani turun pada kelas under 53 kg putri. Taekwondoin beralamat di Jalan Terandam 1 N. 16 RT 001/RW 003 Kelurahan Sawahan, Padang Timur ini juga telah banyak mengikuti iven nasional. Berguru di Dojang Imam Bonjol, Padang dan berasal dari Pengcab TI Tanah Datar itu juga berkeinginan mengikuti jejak Delva Riski bisa membanggakan nama kedua orang tua dan masyarakat Sumbar.

“Secara mental dan taktik saya sudah siap. Mohon doa-nya,” ungkap putri dari pasangan Bachtar dengan Marlena ini.

Taekwondoin terakhir yang akan membela Kontingen Tuah Sakato adalah Bimantara Subrata. Bima –begitu disapa- bakal diandalkan pada kelas Under 80 kg putra. Atlet yang berguru di Dojang Lansek Fighter Sijunjung ini turun dikelas berat. Sama halnya dengan dua rekannya di atas, Bima menyatakan sudah siap dan ini menjadi keikutsertaan pertamanya di ajang sebesar PON.

Putra dari pasangan Barata Rahmat Sukarsih dengan Dian Fadhlina ini juga telah bertekad akan memberikan medali bagi kontingen Sumbar.

“Kami mohon doa-nya. Semoga bisa mengikuti jejak Uni Delva Riski,” ungkap taekwondoin kelahiran Sawahlunto, 10 April 2001 itu. Posturnya yang tinggi 180 cm cukup ideal bagi seorang taekwondoin.

Diakhir perbincangan via WhatsApp, ketiga taekwondoin ini menyatakan sikap siap tempur dan mohon doanya bisa memberikan medali bagi Kontingen Ranah Minang tercinta.

Ketua Harian Pengprov TI Sumbar, Harry Arsyad yang dikontak terpisah kemarin di Padang kembali memberikan supor kepada ketiga atlet itu. “Alhamdulillah, Delva Riski dan Densa bisa menyumbang emas dan perunggu. Mudah-mudahan tiga taekwondoin kita yang tampil pada Selasa (5/10) besok kembali bisa menambah pundi-pundi medali bagi Sumbar. Mohon doa-nya dari masyarakat Sumbar,” ujar Harry Arsyad. (lek)