Gubernur Serahkan Sertifikat Budaya Khatam Alquran untuk Agam dari Mendikbud Ristek RI

LUBUK BASUNG – Acara Khatam Al quran yang sudah menjadi tradisi turun temurun sebagai bentuk perayaan setelah seseorang menamatkan pembelajaran membaca Alqur an (mengaji) ternyata dicatat oleh pemerintah sebagai warisan budaya non bendawi.

Warisan itu mendapat penghargaan oleh pemerintah melalui Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendikbud Ristek RI).

Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansyarullah atas nama Mendikbudristek menyerahkan sertifikat Khatam Alquran Sebagai Budaya Tak Benda kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H. Edi Busti M. Si pada Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Daerah Se Sumatera Barat di Tua Pejat Kepulauan Mentawai Hari ini Selasa (8/3).

Warisan Budaya Tak Benda merupakan bagian dari peninggalan kebudayaan yang memiliki nilai penting sejarah, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan/atau seni. Warisan yang dimiliki bersama oleh masyarakat dan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi, dalam alur suatu tradisi atau kearifan lokal.

Di Agam Khatam Al Qur’an merupakan budaya yang dilaksanakan secara turun menurun dan kearifan lokal selaras misi Kabupaten Agam yaitu peningkatan kehidupan bermasyarakat yang Madani berlandaskan Adat Basandi Syara’ , Syara’ Basandi Kitabullah dengan program strategis penyelenggaraan kegiatan keagamaan dengan nagari sebagai episentrum pembangunan di kabupaten agam.

Kepala Dinas Kominfo diwakili Kabag nya Drs. Antono M.Pd kepada media mengatakan bahwa atas nama pemerintah daerah Agam, Sekda Edi Busti menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Pemerintah baik Sumatera Barat dalam hal Gubernur maupun pemerintahan pusat yaitu Mendikbudristek Nadiem Makarim.

“Pak Sekda secara khusus telah menyampaikan terima kasih dan ucapan selamat kepada masyarakat Agam” kata Antono.

Artinya kata Antono penghargaan untuk masyarakat karena budaya hidup dan dipelihara oleh masyarakat.

“Penghargaan ini menjadi motivasi dan inspirasi bagi pemerintahan dan masyarakat Agam untuk senantiasa mengembangkan dan melestarikan budaya ini sebagai spirit pendidikan Alquran” katanya.(M.Khudri).