Ganti Rugi Tak Cocok, Warga Tolak Pembangunan Sutet

SOLOK SELATAN-Sejumlah warga di Solok Selatan, keberatan menyerahkan tanahnya untuk pembangunan tiang SUTET (saluran usara tegangan ekstra tinggi). Warga menilai, harganya tidak sesuai.

Informasi yang diperoleh Singgalang dari sejumlah warga di daerah Padang Air Dingin dan Lubuk Malako, Kecamatan Sangir Jujuan, ganti rugi untuk mereka ditawarkan Rp19 jutaan. Itu untuk tanah seluas 225 meter persegi atau 15 m X 15 m. Harga itu sudah termasuk ganti rugi tanaman. Sementara tanaman warga, berupa kopi dan coklat, tengah dalam usia produktif.

Sekretaris Nagari Padang Air Dingin, Nopa Melodi Sandra, mengatakan di wilayah itu memang masih ada tiga titik lahan masyarakat yang belum tuntas pembebasannya. Yakni dua titik di jorong Koto Japang dan satu titik di jorong Sikayantalang.

“Permasalahan harga,” katanya melalui hp, Rabu (19/9). Pihak warga meminta dengan harga Rp60 juta termasuk ganti rugi tanaman dengan luas lahan sekitar 225 meter persegi,” sambungnya.

Selain persoalan harga, kendala lain yang dihadai adalah sengketa lahan. Ada kepemilikan ganda pada lahan untuk tiang sutet. Yakni di titik yang berada di Jorong Sikayantalang, “Tapi, yang titik ini sudah ada bentuk mediasi antara kedua belah pihak,” ujarnya.

Menurutnya, pihak nagari telah melakukan upaya mediasi dan memberikan pemahaman supaya bisa menyerahkan karena bagaimanapun merupakan tanah negara, apalagi mekanisme ganti rugi sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Takutnya nanti timbul persoalan lain, apalagi tanah itu belum bersertifikat,” ucapnya.

Wali nagari Lubuk Malako, Riono Pendri, mengatakan dinagarinya juga masih ada lima titik yang belum tuntas terkait pembebasan lahan pembangunan tower Sutet. “Persoalannya terkait harga pembebasan tanah, kami juga telah memberikan sosialisasi pada pemilik lahan. Tapi, karena pemilik menilai harga tidak cocok maka masih menahan diri. Untuk lahan yang berisi tanaman hanya di titik Pasar Bancah Kapeh, empat titik lagi berupa areal persawahan,” ucapnya.

Pihak rekanan yang mengerjakan pembangunan tower itu, PT Rekadaya Elektrika. Menurut, Project Control, Yonas dari 105 tower, pihaknya telah menyelesaikan 13 tower dengan ketinggian 30-40 meter. “Namun masih ada sekitar 11 titik lagi yang belum tuntas pembebasan lahan, semoga dalam waktu dekat bisa tuntas sehingga pekerjaan bisa selesai Desember sesuai target,” katanya. (536)