Gandeng Komisi IX DPR RI, BKKBN Sosialisasikan Program Bangga Kencana Cegah Stunting

PADANG PANJANG – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sumatra Barat bersama anggota Komisi IX DPRI RI mensosialisasikan program Bangga Kencana sebagai upaya pencegahan angka stunting atau kekerdilan di Kota Padang Panjang, Sabtu (14/5).
“Program Bangga Kencana yang ada di BKKBN termasuk program baru dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati.
Menurutnya, program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana) merupakan upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat, melalui berbagai kelompok kegiatan di masyarakat yang dalam hal ini difokuskan pada bina keluarga remaja (BKR).
Dilanjutkannya, dalam Peraturan Presiden tentang pencegahan stunting ini yang ditunjuk sebagai pelaksana atau koordinator Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting adalah Kepala BKKBN. Dari tim itu diharapkan dapat mencegah dan menurunkan angka stunting secara nasional maupun di daerah.
“Harapan dari Presiden, bahwa stunting yang sekarang menjadi permasalahan nasional dapat dicegah dan angka penurunannya pada tahun 2024. Mudah- mudahan Padang Panjang terbebas dari resiko stunting dengan dilaksanakannya sosialisasi ini,” katanya.
Sementara itu, mitra kerja dari Komisi IX DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sumbar 1, H Suir Syam mengatakan, tidak ada istilah susah dalam penanggulangan stunting, asalkan dapat dicegah atau dihindari apa yang menjadi penyebab hal tersebut.
“Tadi sudah dijelaskan penyebab stunting itu adalah antara lain kawin muda, kemudian pada waktu hamil mereka makanan atau asupan gizinya kurang, atau pada waktu hamil ribut sama suaminya. Ini yang sering terjadi, makanya agar dihindari,” katanya.
Dia mengatakan, pemerintah telah menganggarkan untuk pemberian makanan tambahan atau gizi bagi ibu hamil, maupun anak anak balita, yaitu meskipun bayi lahir dengan kesehatan normal, tapi karena gizi kurang, akibat tidak ada perhatian orang tua akhirnya stunting.
Suir Syam juga berharap masyarakat muda yang ingin menikah agar mempersiapkan diri dengan tetap menjaga asupan makanan, bahkan memeriksakan kondisi kesehatan tiga bulan sebelum nikah, sehingga nanti ketika si ibu hamil tetap dalam kondisi sehat baik orang tua dan bayi.
Dijelaskannya juga bahwa stunting merupakan suatu kondisi anak yang mengalami pendek secara fisik, tetapi anak yang pendek itu belum tentu stunting, jadi ada ciri-cirinya, seperti stunting adalah gagal tumbuh yang diakibatkan karena kekurangan gizi kronis.