Korban Banjir Bandang, Staf TU SMKN 1 Padang Panjang Dishalatkan Ratusan Koleganya

Almarhumah Ratna dishalatkan di sekolah tempatnya mengabdi, SMKN 1 Padang Panjang, Senin (13/5). (Kominfo)

PADANG PANJANG – Duka menyelimuti keluarga besar SMKN 1 Kota Padang Panjang. Bencana banjir bandang yang terjadi Sabtu (11/5) malam, turut merenggut nyawa staf Tata Usaha (TU), Ratna Yulidawati (40) yang telah mengabdi selama 21 tahun di sekolah tersebut.

Sesaat sebelum banjir bandang terjadi, Ratna bersama suami, anak dan ibu kandungnya tengah berdiam diri di dalam rumah yang berada di kawasan Sangkua, Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat. Mendengar adanya luapan air dari sungai dekat rumahnya akibat hujan deras, ia sempat pergi menyelamatkan diri.

Namun karena ada barang penting yang masih tertinggal di dalam rumah, ia kembali dan menyelamatkan barang tersebut. Sesampainya di rumah, air sungai terus meluap. Ia mencoba menyelamatkan diri dengan naik ke atas meja. Suaminya yang masih berada di dalam rumah dan tengah berupaya menyelamatkan anak dan mertuanya, sempat memegangi baju almarhumah, namun naas pegangan tersebut tak bertahan lama dan istrinya itu hanyut terseret arus.

Jenazah Ratna ditemukan setelah terseret arus sejauh lebih kurang 50 km di Muaro Pasia Jambak, Ketaping, Kota Padang, sekitar pukul 10.30 WIB, Minggu (12/5) oleh tim gabungan dan warga sekitar.

Senin (13/5) pagi, jasadnya dibawa pulang ke Padang Panjang dengan ambulan melalui Lembah Anai. Sesampai di lokasi jalan terban di kawasan itu, jenazah dibawa secara estafet melewati rimba perbatasan badan jalan sejauh beberapa meter. Lalu disambut sejumlah petugas dan dibawa dengan ambulans PMI Padang Panjang ke SMKN 1.

Di sekolah, sebagai penghormatan terakhir, jenazah disemayamkan dan lalu dishalatkan. Tampak sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat turut menshalatkan. Diantaranya Ketua DPRD Mardiansyah, anggota DPRD Novi Hendri, kepala OPD, ketua PMI dan keluarga besar SMKN 1.

Suasana haru menyelimuti pelepasan jenazah ibu dari tiga anak itu. Ia dimakamkan di Sangkua, kampung halamannya. Tunai sudah pengabdiannya di sekolah dan berpulang ke Rahmatullah.

Asisten III Bidang Administrasi Umum, Martoni, yang menghadiri prosesi penyelenggaraan jenazah di SMKN 1, turut menyampaikan belasungkawa yang mendalam.

“Atas nama Pemerintah Kota, kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan tetap sabar dan tabah,” sampainya.

Martoni juga menyampaikan apresiasi atas upaya tim gabungan dan masyarakat yang telah menemukan korban. Ia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berhati-hati terhadap kondisi alam saat ini.

Tak ketinggalan Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah 1 Sumatera Barat, Willya Zuwerni, juga menyampaikan rasa belasungkawa atas berpulangnya Ratna, yang merupakan keluarga besar Disdik Sumbar. (Jas)