Dua MTsN Sawahlunto Peraih 50 Proposal Terbaik Myres Tingkat Nasional

SAWAHLUNTO – Dua madrasah tsanawiyah negeri Kota Sawahlunto yakni MTsN 1 dan MTsN 2 sukses meraih 50 proposal terbaik tingkat Nasional pada ajang bergengsi Madrasah Young Research Super Camp (MYRES) 2021.

“Selamat Ananda semua semoga masuk Grand Final dan bisa terbaik tingkat Nasional,” ujar Kepala Kankemenag Kota Sawahlunto, Dedi Wandra di ruang kerjanya seraya memberikan motivasi kepada siswi madrasah Sawahlunto peraih 50 proposal terbaik tingkat Nasional didampingi Pelaksana tugas Kasi Penmad, Azwir, Kepala MTsN 2 Sawahlunto, Tatis Arni beserta dua guru pendamping, Selasa (24/8).

Dari ribuan peserta seluruh Indonesia, tiga proposal penelitian siswa MTsN Sawahlunto berhasil lolos tahap satu dan akan mengikuti seleksi presentase proposal secara virtual tanggal 26 sampai dengan 29 Agustus besok.

“Di Sumatera Barat hanya 5 MTs yang jebol yaitu MTsN 2 Sawahlunto sebanyak dua proposal atau 2 tim sedangkan MTsN 1 Sawahlunto, MTsN 6 Padang, MTsN 3 50 Kota dan MTs Swasta Bulaan Kamba Agam, masing – masing satu proposal,” ulasnya.

Menurut Dedi, Myres merupakan kompetensi bergengsi di bidang penelitian dan penulisan yang digelar Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI untuk menumbuhkan budaya meneliti di kalangan siswa madrasah sekaligus mendorong penelitian mereka yang orisinal, berkualitas dan kompetitif.

Kepala MTsN 2 Sawahlunto, Tatis Arni menyebutkan, siswinya yang lolos tersebut adalah Ridha Andini Pratiwi bersama rekannya Rahmatul Husna dengan judul,”Pengaruh dialek Bahasa Tansi Durian 1 terhadap tuturan peserta diidik MTsN 2 Kota Sawahlunto, Ruvitcha Nurul Navarah dan Nakeisya Sara Ramadhani dengan judul penelitian, “Pengaruh membaca dan menulis dengan Kata-kata yang sama secara berulang terhadap daya ingat peserta didik.

Untuk MTsN 1 di Talawi, Rahmi Dwi Ramadhani bersama rekannya Syifa Yoselin dengan judul proposal penelitian, “Tradisi Baralek Surau dalam menjaga nilai keislaman dalam masyarakat Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto.”

Peserta yang dinyatakan sebagai pemenang selanjutnya melakukan praktik penelitian di lapangan. (bandi)