Dosen FEBI IAIN Batusangkar Ikuti Workshop Menulis Berita

MENULIS BERITA -- Usai pembukaan workshop menulis berita, dosen dan mahasiswa FEBI IAIN Batusangkar foto bersama Dekan Dr. Rizal, dan narasumber.(ist)

BATUSANGKAR – Agar bisa terkenal dan dikenal harus diawali dengan memperkenalkan diri. Untuk mewujudkan niat tersebut, diperlukan media komunikasi massa yang memiliki jangkauan luas dan profesional. Harus pula ada tenaga terampil mengelola media tersebut.

Demikian dikatakan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar Dr. Rizal, Kamis (19/11), di aula kampus perguruan tinggi itu, saat memberi arahan pada pembukaan kegiatan Workshop Menulis Berita yang diikuti sejumlah dosen, perwakilan pimpinan, dan mahasiswa.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Dekan Rini Anita, Kepala Bagian Tata Usaha Arif ZM, dan Ketua Panitia Pepy Afrilian. Sedangkan narasumbernya adalah Pimpinan Redaksi Harian Umum Singgalang Khairul Jasmi, diwakili Koordinator Daerah Tanah Datar Musriadi Musanif.

‘’FEBI bertekad menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul, pembaharu, dan memiliki kearifan lokal. Untuk itu diperlukan institusi yang excellent. Kerja keras saja tidak cukup, kita harus menjadi excellent sebagai bagian dari anugerah Allah,’’ ujarnya.

Dikatakan, di zaman globalisasi ini, institusi yang maju adalah mereka yang banyak dikenal masyarakat dunia. Untuk bisa terkenal itu, tegasnya, semua elemen terkait di FEBI IAIN Batusangkar harus bekerjasama, lalu proses dan hasil kerjasama itu dipublikasikan.

Rizal menyebut, saat ini media publikasi sudah begitu banyak. Tinggal lagi bagaimana keluarga besar FEBI mengelola media itu dengan sebaik-baiknya. ‘’Media massa bercetak, elektronik, dan online merupakan sarana ampuh untuk memperkenalkan diri, lalu kemudian menjadi terkenal. Beritakan semua aktifitas kita, mulai dari aspek pendidikan sampai pada penelitian, dan pengabdian masyarakat,’’ ucapnya.

Untuk bisa mengelola media massa itu dengan baik, menurut dia, diperlukan adanya keterampilan, terutama dalam hal menulis berita, mengelolanya untuk kemudian dipublikasikan. Terkait dengan workshop kali ini, sebutnya, mari kita bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan, sehingga menjadi terampil dalam hal look, write and publish (lihat, tuliskan, dan publikasikan).

Musriadi dalam sajian materinya menegaskan, menulis berita, feature dan opini untuk dipublikasikan melalui media massa bukanlah ilmu pengetahuan yang teori-teorinya bisa didapatkan di buku-buku tebal perpustakaan. Akan tetapi, ucapnya, hal itu merupakan keterampilan yang memerlukan pembiasaan.

‘’Posisi menulis itu dalam konteks jurnalistik adalah sebagai keterampilan. Semakin rajin kita berlatih, kian terampillah kita. Banyak orang berniat jadi penulis, tapi tak pernah menghasilkan tulisan yang layak publikasi, karena waktunya dihabiskan dengan membaca buku-buku teori menulis semata,’’ ucapnya.

Selain melalui media massa mainstream seperti Harian Umum Singgalang, menurut Musriadi, dosen dan mahasiswa FEBI IAIN Batusangkar juga bisa memanfaatkan media lainnya, seperti youtube, intagram, website, dan media online. Boleh juga, tegasnya, mengelola sendiri website yang beritanya up to date, aktual, dan enak dibaca.

‘’Secara formal, IAIN Batusangkar sudah menandatangani nota kesepahaman kerjasama sejak 29 November 2017. MoU ditandatangani Pimpinan Redaksi Khairul Jasmi dan Wakil Rektor Bidang Akademik Desmita. Kerjasama ini sudah direalisasikan dengan berbagai bentuk kegiatan, dan sepatutnya pula dikembangkan di masa mendatang,’’ katanya. (mus)