Di Puncak Merpati, Abel Dipanggil Sang Ilahi

EFFENDI

Semua pendaki yang berada di atas terkejut. Rombongan ini berlari menyelamatkan diri berlarian menuju Puncak Merpati.

Kalau secara normal takkan bisa berlari di Puncak Merpati itu, tetapi rasa takut yang membuat mereka bisa berlari sambil ransel di atas kepala untuk lindungi dari hujan batu panas.

Di Puncak Merpati, rombongan yang lima orang itu berlindung dengan ransel (carrier) di kepala. Begitu pula Abel Tasman dan kawan- kawan yang berada sekitar 10 meter dari puncak Merpati. Dan rombongan lainnya, termasuk Us yang berada di belakang Abel juga berlindung.

Dalam keadaan panik sedemikian rupa, Pak Jon (pendaki tuo senior) sempat
mengabadikan letusan Marapi sebanyak 2 x dalam bentuk foto, memakai kamera Us.

Eri Incek sempat terkena batu panas seukuran buah rambutan di lengannya.
Jaket levis yang dipakainya bolong.

Us yang berada di belakang rombongan Abel, melihat sebuah batu panas sebesar kelapa jatuh menimpa samping kiri kepala seseorang dan langsung terkapar. Us tak tahu persis siapa yang kena. Tapi seorang perempuan yang berada di samping seseorang itu terlindungi.

Yang ingat saat itu bagaimana menyelamatkan diri. Berlari kencang sambil mengangkat ransel untuk menutupi kepala. Dari puncak Merpati terus berlari ke cadas.

Setelah letusan berhenti, pendaki Gunung Marapi berusaha menolong yang
terluka.

Suara minta tolong dari Sulastri terdengar, menceritakan, ia terkena
pecahan batu di bahunya dan sempat pingsan. Ketika sadar, ia melihat Abel Tasman sudah terkapar di puncak Merpati.

Akhirnya Us bersama Herwin naik lagi ke Puncak Merpati untuk melihat Abel. Sekitar 10 meter dari lokasi Abel terkapar, Herwin tak sanggup lagi. Us yang berjalan agak tertatih sedikit karena terkilir terus menuju lokasi Abel. Dia sendiri tak menduga entah dari mana datangnya kekuatan itu sehingga bisa sampai ke lokasi Abel.

Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Abel Tasman sudah meninggal di tempat.
Dia melihat kondisi kepala Abel mengenaskan akibat dihantam batu panas sebesar kelapa itu. Beberapa serangga mengelilingi darah di kepalanya.