Deklarasi Kemenangan, Relawan Prabowo Sandi Shalat Gaib di KPU Sumbar

SAMPAIKAN ASPIRASI- Pengunjuk rasa menyampaikan aspirasi saat menggelar aksi damai ke KPU Sumbar di Padang, Kamis (16/5). Massa yang tergabung dalam Relawan Forum Sumatera Barat menuntut kepolisian mengungkap kematian ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam pemilu 2019. (givo alputra)

 

PADANG-Kamis (16/5) jelang siang sekira pukul 11.00 Wib, aksi ‘long march’ puluhan emak-emak, relawan, mandeh dan oma-oma berakhir di depan gedung Komisi pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat. Masa aksi terlihat mulai bergerak dari arah kawasan jalan Khatib Sulaiman, Kota Padang.

Dalam aksi yang berlangsung damai hingga siang itu massa terlihat mendeklarasikan kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 pada pemilu 2019.

Pantaun Singgalang, pada sebuah spanduk yang cukup besar tertulis ‘Selamat dan Sukses’ atas terpilihnya presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno lengkap dengan foto keduanya yang terlihat gagah menggunakan jas hitam, dasi merah dan juga peci. Diantara kedua foto itu ada loga burung garuda.

Tak hanya itu, massa aksi yang didominasi kaum wanita itu juga membawa kertas karton pink yang mencolok bertuliskan ‘Kami tidak takut mati demi keadilan’ dengan bendera merah putih kecil ditangannya masing-masing.

Di depan kantor KPU Sumbar, secara bergantian orator aksi secara bergantian melakukan orasi di depan gedung KPU Sumbar yang telah dijaga ratusan aparat keamanan.

Diawal orasi, Irfianda Abidin dari corong toa mengatakan bahwa mereka sengaja datang ke KPU Sumbar untuk meminta penyelenggara (KPU.red) diseluruh wilayah di Indonesia bersikap adil dan transparan dalam pesta demokrasi.

“Untuk Sumbar, KPU dan Bawaslu telah bekerja dengan baik dengan menyatakan Prabowo-Sandiaga menang, namun diwilayah-wilayah lain banyak terjadi kecurangan, maka dari itu dari aksi ini kami meminta KPU untuk adil,” ungkapnya.

Lebih lanjut masa yang mengakui tergabung dalam Relawan Forum Sumatera Barat tersebut menuntut kepolisian mengungkap kematian ratusan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam pemilu 2019. Koordinator relawan Marlim mengatakan bahwa aksi damai tersebut untuk meminta kepada KPU adanya Bawaslu menegakkan kejujuran, keadilan dan transparan.

“Kami tahu kalau saat ini KPU dan Bawaslu berada di Jakarta, namun hari ini kami datang untuk menyuarakan hak kami. Melalui aksi ini kami menuntut KPU dan Bawasalu menjalan Ijtima ulama I,II,III untuk kemaslahatan Ummat bangsa dan negara,” katanya.

Tak hanya itu, relawan juga meminta pihak yang berwenang untuk menyelidiki penyebab kematian 604 patriot bangsa atau yang pada pemilu ini dikenal dengan KPPS. Dikatakannya, meninggalnya petugas KPPS ada indikasi diracun dan sebagainya seperti yang saat ini berkembang.

“KPU agar segera bisa mengungkap meninggalnya KPPS di Seluruh Indonesia. Kami juga menuntut agar membongkar dan usut tuntas kecurangan pemilu 2019, menjaga suara 85,95 persen suara masyarakat sumbar sampai tingkat nasional dan Diskualifikasi peserta pemilu capres 01. Hari ini kita deklarasikan Prabowo-Sandi menang di Sumbar sebesar 85,95 persen” ujar Marlim.

Setelah melakukan orasi, dilokasi tersebut tepatnya dijalan depan gedung KPU tersebut peserta aksi dan masyarakat dilokasi itu menggelar shalat gaib guna mendoakan para KPPS yang telah gugur dalam melaksanakan tugasnya. Shalat gaib itu di imami Irfianda Abidin.

Diwawancarai secara terpisah, Kabag Ops Polresta Padang Alwi mengungkapkan untuk pengamanan aksi damai tersebut Polresta mengerahkan sebanyak 383 orang dan dibackup Dalmas Polda sumbar 325 dan Satu SSK Brimob. “Total keseluruhan sekitar 800 personel, aksi berlangsung aman dan petugas telah dibubarkan,” ujarnya.(411/gv)