Bupati Muda, Kerja Saja Sepanjang Hari

Roni Aprianto ( Wartawan Madya )

Bekerja tak kenal lelah, walau lelah menyergap. Tak siang tak malam, di kantor atau di warung kopi. Itulah kelebihan jiwa muda. Anak muda, memiliki apa yang telah hilang dari orang tua. Bekerja dalam riang, itulah kebiasannya. Anak muda itu bernama Sutan Riska Tuanku Kerajaan, putra terbaik bumi mekar Dharmasraya. Gaya biasa, tapi raja, walau tak pernah membanggakannya

Didaulat menjadi Raja Koto Besar di usia muda, milenial kata orang sekarang. Menginjak usia 26 tahun masuk pula dia ke ranah politik, sukses mentereng, suami Ny.Dewi ini juara dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah 2015, dan dilantik 17 Februari 2016. Resmilah dia menjadi bupati definitif ketiga bumi ranah cati nan tigo periode 2016- 2021. Bupati termuda se Indonesia kala itu, bangga benar Dharmasraya dibuatnya.

Lima tahun menahkodai Dharmasraya, anak keenam dari tujuh bersaudara dari pasangan almarhum Rasul Hamidi Datuak Saridano dan Puti Jawanis ini, sukses merubah corak Dharmasraya ke titik berkemajuan. Tahun 2021 status Dharmasraya meningkatkan dari status kabupaten berkembang menjadi kabupaten maju sesuai klasifikasi Indeks Desa Membangun (IDM). Suksesi ini tertuang dalam keputusan Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, Nomor : 398.4.1 Tahun 2021.

Karir pria kelahiran 27 Mei 1989 itu kian moncer saja. Pada Pemilihan Kepala Daerah tahun 2020, kembali dipercaya masyarakat untuk kedua kalinya menggenggam tampuk pimpinan Dharmasraya periode 2021- 2024. Suksesi yang sulit diraih oleh bupati- bupati sebelumnya, tapi dia bisa. Bisa memecahkan mitos ” bupati Dharmasraya tak bisa dua periode”.

Dengan kemampuan leadership yang dia punya, sukses menyelesaikan persoalan- persoalan sulit daerah yakni, melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Sungai Dareh yang sempat terhenti 11 tahun lamanya. Kini Rumah Sakit kebanggaan warga Dharmasraya itu sudah dioperasikan dan sanggup melayani ratusan pasien setiap hari. Tak hanya itu, jembatan lawai penghubung Kecamatan Sitiung dan Kecamatan Timpeh, yang puluhan tahun diimpikan masyarakat, tuntas pula dibangun. Mulus sudah akses tersebut.

Belum lagi infrastruktur jalan, tak usah ditanya. Jalur Lintas Sumatera, berobah corak dari satu jalur menjadi dua jalur. Islamic Center berdiri megah di pinggir Jalan Lintas Sumatera Gunung Medan, Kecamatan Sitiung. Disamping Islamic Center bakal dibangun pula Rumah Gadang khas Minangkabau berukuran besar. Benar- benar tacelak Dharmasraya ditangan dingin Sutan Riska Tuanku Kerajaan ini.

Bupati dua periode ini dipercaya pula menjadi Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia Periode 2021- 2026 secara musyawarah-mufakat atau aklamasi melalui musyawarah nasional (Munas) ke-V Apkasi di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Jumat 26 Maret 2021 lalu. Ia menggantikan posisi Mantan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Posisi ini kian membuat Sutan Riska dekat dengan kabinet istana. Kedekatan ini tak disia- siakan oleh suami Ny. Dewi Sutan Riska itu. Tak kenal lelah, pria berparas tampan ini tak bosan- bosan bolak balik Dharmasraya- Jakarta guna mewujudkan impian masyarakat, agar Dharmasraya kian maju. Kadang kala jok mobil menjadi kasur empuk, sekedar untuk melepas penat sejenak. Terlelap dia disana, tapi tak masalah baginya.

“Kadang terbesit dalam benak saya rasa iba melihat bupati. Tak kenal lelah dia, pikiran, tenaga, dan waktunya lebih banyak dihabiskan untuk Kabupaten Dharmasraya ini. Bertemu dengan pejabat pusat sana, melakukan lobi- lobi agar anggaran APBN tercurah ke bumi ranah cati nan tigo ini,” cerita Hendri Falmito, Ajudan Sutan Riska kepada Topsatu.com beberapa waktu lalu.

Lanjut Hendri Falmito, setiap bercerita, bupati lebih banyak membahas bagaimana Kabupaten Dharmasraya ini kian maju, dan maju.

“Dia ingin, setelah dia tak lagi menjadi bupati nanti, pemimpin selanjutnya bekerja lebih ringan dalam mewujudkan cita- cita pemekaran Dharmasraya ini,” katanya.