Bukittinggi tak Lagi Terapkan PSBB, 1 Juni Objek Wisata Dibuka 

 Walikota H.Ramlan Nurmatias didampingi Wakil Walikota H.Irwandi berbincang dengan Wakil Gubernur Sumbar, Rabu (27/5) kemarin. (asrial gindo)

BUKITTINGGI – Wakil Gubernur Nasrul Abit mengapresiasi langkah Pemko Bukittinggi untuk melakukan pelonggaran setelah PSBB. Dari hasil laporan Walikota, Bukittinggi berkeinginan keluar dari PSBB, Propinsi Sumbar akan mempersilahkan nya. Hal ini sesuai dengan rencana Sumbar bersiap mengikuti arahan pusat jika menerapkan skenario normal.

“Pak Ramlan Nurmatias adalah walikota pertama yang meminta pelonggaran setelah PSBB di Bukittinggi. Dengan pertimbangan kondisi Covid sudah mulai melandai di Bukittinggi. pertimbangan lainnya untuk menyelamatkan kondisi ekonomi masyarakat agar tidak bertambah hancur dan menghindarkan dampak sosial termasuk 2 daerah lain Padang Panjang dan Pasaman,” kata Nasrul Abit saat melakukan Kunjungan Kerja ke Bukittinggi Rabu (27/5).

Wagub melihat Bukittinggi sudah memiliki kajian untuk keluar dari kondisi PSBB, tentu tetap melaksanakan protokol penanganan Covid-19. Jika nanti ada bantuan keamanan dari pusat, dapat dimanfaatkan untuk mengamankan daerah. Karena itu, mulai 1 Juni objek wisata akan dibuka kembali, pasar mulai dibuka, bulan Juli sekolah akan dibuka secara bertahap.

Sementara Walikota Ramlan mengatakan kondisi Bukittinggi terkini telah dilaporkan kepada gubernur. Alhamdulillah kondisi Covid-19 di Bukittinggi sudah bisa dikendalikan.

Walaupun keluar dari PSBB namun standar Covid tetap dilaksanakan. Kuncinya adalah masyarakat harus mau dan patuh memakai masker dan yakin keluar masuk rumah dengan sehat sesuai standar kesehatan.

Bukittinggi akan mengadopsi aturan dari Menteri Kesehatan untuk mempersiapkan pelonggaran setelah PSBB ini. Ada peluang untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kembali beraktifitas. Tentu dengan kajian dan persiapan yang matang. Termasuk membuka kembali sekolah pada Juli, dengan persiapan dan perubahan terkait jam pembelajaran.

Ia menegaskan, Bukittinggi harus berani melangkah. Tidak mungkin terpaku dengan kondisi covid 19 tanpa beraktifitas. Dampak sosial yang menuju negatif akan sangat besar nantinya. Bagi yang sakit dan tertular tetap akan diobati maksimal.

“Karena itu Pemko Bukittinggi memutuskan untuk mendorong masyarakat beraktifitas kembali dengan membuka pasar, objek wisata, tempat ibadah dan sekolah secara bertahap. Kita persiapkan dengan matang, pasar, objek wisata, masjid dan sekolah akan disiapkan tempat penuci tangan,” katanya.

Namun demikian Ramlan tetap menegaskan masyarakat beraktifitas dengan standar protokol penanganan Covid-19. Harus memakai masker keluar rumah, rajin cuci tangan dan kalau tidak terlalu perlu keluar rumah jangan keluar rumah. Tetap protokol kesehatan diutamakan. (gindo)