BI Sumbar Resmikan QRIS Pasar Raya Kota Solok

 

SOLOK-Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas di bidang sistem pembayaran bersama dengan penyedia jasa pembayaran, berkomitmen untuk terus mengembangkan pembayaran digital, terutama QRIS. Pada tahun ini, BI menargetkan 45 Juta pengguna dan 1 miliar volume transaksi QRIS.

Untuk wilayah Sumatera Barat (Sumbar), BI mengharapkan dapat mendorong lebih dari 308 ribu pengguna baru QRIS dan lebih dari 5 juta transaksi.

Alhamdulillah, periode data September tercatat sekitar 246 ribu pengguna baru, dengan lebih dari 5,1 juta transaksi menggunakan QRIS atau 96 persen dari target yang telah ditetapkan.

“Khusus untuk sentra perekonomian yang menggunakan QRIS, seperti pasar tradisional dan pusat perbelanjaan, kami konsisten untuk mendorong pedagang atau merchant, dapat menyediakan alternatif pembayaran digital, sehingga pembeli yang datang meskipun lupa membawa uang tunai dapat tetap berbelanja menggunakan dompet digitalnya,” kata Kepala Perwakilan BI Sumbar, Endang Kurnia Saputra, saat meresmikan Pasar Livin SIAP (Sehat, Inovatif, Aman, Pakai) QRIS, di Pasar Raya Kota Solok, Jumat (24/11).

Ia mengatakan, untuk Pasar SIAP QRIS, pasar Raya di Kota Solok ini merupakan program pertama dan mungkin satu-satunya yang berhasil disinergikan dengan Bank Mandiri. Hal ini penting untuk memberikan kemudahan bagi pembeli, terutama karena Kota Solok merupakan jalur perlintasan dari arah Jakarta, Lampung dan wilayah lainnya menuju ke Padang, sehingga potensi pembeli perlu di optimalkan.

“Saya memiliki pengalaman berbelanja pada pasar di beberapa daerah wisata, yang ternyata pedagangnya belum memiliki QRIS, sementara wisatawan jarang membawa uang tunai, dan ini menjadi kendala dalam berbelanja,” tambahnya.

BI berharap dengan adanya launching Pasar Raya Solok SIAP QRIS, masyarakat dari luar daerah yang melalui Solok, dapat memperoleh informasi mengenai kemudahan berbelanja di Pasar Raya ini, yang diharapkan akan berdampak positif terhadap perekonomian Kota Solok.

“Apresiasi kami berikan kepada Bank Mandiri dan Dinas Perdagangan serta pihak terkait di kota Solok yang telah berkolaborasi mendukung pencapaian ini,” tambahnya.

Manfaat penggunaan QRIS tidak hanya dirasakan perekonomian secara keseluruhan, namun juga bagi pedagang, antaranya membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman.

Transaksi tercatat dan langsung masuk ke rekening, sehingga mudah di monitor. Tidak perlu uang kembalian, bebas risiko pencurian dan uang palsu. Mengikuti tren pembayaran terkini, murah dan bebas biaya bagi usaha mikro, pembayaran nirsentuh yang lebih higienis, dalam rangka mengawal pemulihan ekonomi nasional.

“Kami berharap moment ini dan berbagai momentum baik lainnya yang akan kita capai, menjadi suatu bentuk komitmen kita semua untuk mendorong digitalisasi pembayaran dan aktivitas sehari-hari,” ungkapnya.