Bayar KIR di Payakumbuh Pakai QRIS

PAYAKUMBUH – Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh berkomitmen dalam mewujudkan pelayanan prima bagi masyarakat, Itu dibuktikan dengan terjadinya beberapa perubahan pada pelayanan-pelayanan langsung, di dinas yang berkantor di Terminal Koto Nan Ompek itu.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Payakumbuh Nofriwandi, didampingi Sekretaris Hadiatul Rahmat, Sabtu (25/6) mengatakan, untuk mewujudkan komitmen itu, masing-masing bidang dan UPTD di bawah Dishub mampu bekerja dengan baik. “Komitmen ini dibuat merupakan amanat dari Walikota Riza Falepi dalam mewujudkan lingkungan birokrasi yang melayani cepat, tepat dan efisien bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, contoh yang dapat dilihat adalah dari pelayanan KIR. Saat ini prosedur pengurusan KIR di Kota Payakumbuh paling gampang. Serangkaian tes untuk mengukur apakah sebuah kendaraan masih layak jalan atau tidak layak, sudah berlangsung cepat dan tidak bertele-tele dengan dukungan sumber daya manusia dan sarana prasarana di dinas perhubungan.

“Bahkan pembayaran KIR sudah dengan non tunai atau cashless, saat ini sudah lebih dari 50 persen transaksi dilakukan dengan memakai QRIS ini. Kita sedang menyiapkan pelayanan KIR online, dimana masyarakat hanya dari rumah saja. Mereka bisa mengurus administrasi pelayanan KIR melalui aplikasi yang saat ini tengah kami sediakan. Nantinya mereka hanya datang ke kantor Dishub saat uji layak kendaraannya saja,” tambahnya.

Terkait dengan urusan perparkiran yang selama ini sering disorot oleh DPRD, Nofriwandi dan jajarannya telah berinovasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Saat ini, petugas parkir yang telah ditugaskan oleh Dishub sudah menyetor uang parkir tidak ke kantor dinas perhubungan lagi. Tapi langsung kepada bidang pendapatan badan keuangan daerah, melalui kerjasama dengan Bank Nagari. “Kita sudah memberlakukan ini sejak awal tahun 2022 lalu. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran,” katanya.

Selain itu, disampaikan selama ini terjadi kemacetan di Jalan Soekarno-Hatta arah ke pasar karena adanya kendaraan bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang menaikkan dan menurunkan penumpang di tepi jalan. Melalui kerjasama seluruh bidang di dinas perhubungan dan unsur Forkopimda, masalah-masalah yang ada itu, telah dapat teratasi.

“Sejak satu tahun belakangan kita sudah menempatkan kendaraan AKAP untuk masuk terminal. Artinya sudah tidak ada lagi yang standby di jalan. Kami sampaikan apresiasi kepada unsur Forkopimda, karena telah mendukung kami mewujudkan ketertiban di Kota Payakumbuh. Meski ada kendala saat waktu berjalan, tapi dapat terselesaikan dengan baik,” pungkas Nofriwandi. (yuke)