Bappeda Padang Panjang Study Tiru Pengelolaan Wisata ke Pariaman

PARIAMAN – Bappeda Kota Padang Panjang melakukan study tiru ke Disparbud Kota Pariaman, terkait strategi dan inovasi di sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19, Rabu (6/4).

Rombongan Bappeda Padang Panjang berjumlah 7 orang yang dipimpin oleh Kabid Litbang, Januardi, disambut Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Dwi Marhen Yono, di ruang Tim Kreatif Dinas Parbud.

Januardi mengatakan adanya pengembangan pariwisata yang cukup baik, Kota Pariaman sudah banyak dikenal dengan berbagai event dan berbagai inovasi dan strategi yang dilakukan oleh Dinas Parbud Kota Pariaman. Hal ini menjadi alasan Bappeda Kota Padang Panjang untuk belajar .

Ia juga mengatakan, Kota Pariaman sukses dalam pengembangan pariwisata, walaupun masih dalam pandemi Covid-19. Ini terbukti dengan tetap tingginya minat dan kunjungan wisatawan ke Kota yang terkenal dengan budaya Tabuik nya ini.

Sementara itu, Dwi Marhen Yono mengatakan pihaknya menggunakan strategi 3A dan 3K. 3A tersebut adalah Aksebilitas, Amenitas, dan Atraksi, dan 3K adalah Komitmen Pimpinan, Kreatif Inovasi, dan Kerjasama Pentahelix.

“Dengan strategi 3A dan 3K inilah, yang menjadi modal dalam sektor pengembangan wisata di Kota Pariaman dan mengikuti trend kekinian, dan juga melalui berbagai foto dan video yang kita unggah di berbagai media sosial sebagai promosi,” ungkapnya.

Marhen juga mengungkapkan, sedikitnya ada 5 inovasi yang dikembangkan oleh Disparbud Kota Pariaman dalam 2 tahun ini, atau masih dalam Pandemi Covid-19, yaitu yang Pertama, Aplikasi SIPAMAN (Sistem Pariwisata Pariaman) yaitu Aplikasi untuk pelayanan pariwisata bagi pengunjung (one stop tourism information) berbasis web dan android, sehingga memudahkan mereka untuk mengetahui destinasi wisata di Kota Pariaman, yang juga dilengkapi dengan Google Maps, yang dapat mengarahkan wisatawan ke tempat wisata atau destinasi yang diinginkan.

Kemudian yang kedua ada STIB (Sekolah Tinggi Ilmu Beruk), yang telah terkenal sampai mancanegara. Ketiga ada Lomba Video Kreatif, baik tingkat Desa/Kelurahan dan umum untuk Kota Pariaman. Keempat adanya Team Creative yang bertugas promosi melalui medsos, baik foto, video dan flyer tentang Destinasi dan event Kota Pariaman.

Terakhir adalah event PCE (Pariaman Culture Everyweek), berupa penampilan seni budaya tradisional dan kreasi oleh Pelajar SD, SMP sampai SMA/SMK, yang diadakan di objek-objek wisata Kota Pariaman.

“Melalui strategi ini, tidak hanya sektor pariwisata semakin berkembang, namun akan berdampak baik untuk perekonomian masyarakat (UMKM), sambil menikmati atraksi wisata, wisatawan juga sekaligus menikmati oleh-oleh khas Pariaman, dan dengan strategi dan inovasi yang dilakukanya, telah banyak daerah yang melakukan study tiru ke Kota Pariaman. Ayo ke Pariaman, The Sunset City of Indonesia,” terangnya . (agus)