Atasi Covid-19, Nagari di Dharmasraya Diminta Siapkan Rumah Sehat Terpusat  

Kegiatan virtual via zoom meeting dalam rangka penyerahan piagam predikat WTP kepada Kabupaten Dharmasraya, Jum'at (7/5) yang diserahkan langsung oleh Kepala BPK RI Perwakilan Sumatera Barat, kepada Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan. (Ist)

PULAU PUNJUNG – Seluruh pemerintahan nagari di Dharmasraya harus menyediakan Rumah Sehat Terpusat di daerah mereka masing-masing. Hal itu untuk menekan angka penyebaran Covid-19 yang terus meningkat di daerah tersebut.

Instruksi tersebut ditegaskan Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada kesempatan zoom meeting bersama Sekretaris Daerah, Adlisman, Kepala Dinas PMD serta para camat dan walinagari se-kabupaten itu, Senin (9/8).

” Rumah tersebut nantinya bakal menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan di nagari masing-masing. Dengan adanya Rumah Sehat Terpusat ini, maka isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan ditiadakan. Hal ini dilakukan agar para pasien lebih mudah dikontrol dan perawatan serta penanganan terhadap pasien dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga pasien bisa lebih cepat pulih,” terangnya.

Menurutnya, yang terjadi selama ini, pasien yang isolasi mandiri di rumah, sulit dikontrol, sehingga penyebaran virus terus meluas. “Kalau dipusatkan di satu tempat, maka akan lebih mudah untuk mengontrolnya secara bersama-sama. Baik dari dokter, perawat, Babinsa, Bhabinkambtibmas, serta pemerintah nagari setempat,” tegasnya.

Maka dari itu, ditegaskannya, nagari harus segera menyiapkan Rumah Sehat Terpusat dengan memisahkan antara pasien laki-laki dan perempuan. “Pasiennya dipisahkan antara lelaki dan perempuan, jangan digabung,” tegasnya lagi.

Sutan Riska juga mengingatkan, saat ini tingkat keterisian Rumah Sakit Umum Daerah hampir penuh, lantaran jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah. Sementara di sisi lain, masih banyak kekurangan yang harus dipenuhi untuk penanganan Covid-19 ini. “Jangan sampai ini menjadi bom waktu dan kita menyesal karena terlambat mengatasi,” katanya.

Bupati juga meminta para camat dan walinagari untuk mengimbau warga agar segera melapor jika merasakan gelaja yang mengarah pada Covid-19, supaya tidak terlambat ditangani. “Yang terjadi sekarang, pasien yang dibawa ke rumah sakit ada yang mengalami kritis hingga meninggal, karena sudah terlambat untuk ditangani. Saat di rumah sakit kondisinya sudah semakin memburuk akibat virus, sehingga sulit diselamatkan,” sebutnya.

Sutan Riska juga menyampaikan, sekarang ini di Sumatra Barat, penyebaran virus Covid-19 varian delta sudah mencapai 60 persen. Penyebaran Varian Delta ini lebih cepat dan lebih berbahaya dari varian yang muncul sebelumnya. “Jadi sekali saya tegaskan, segera ini dilaksanakan. Setelah ini, para camat segera rapat dengan seluruh walinagari, tentukan dimana saja tempat yang akan dijadikan Rumah Sehat Terpusat. Nanti saya juga akan langsung cek ke bawah,” pungkasnya. (roni)