Agam  

Akibat WC Rusak, Pelayanan Kantor POS Biaro Terganggu

Kantor Pos Cabang Biaro ditutup dan terlihat salah seorang warga mengintip dari balik pintu utama untuk memastikan ada tidaknya petugas di dalam kantor tersebut.(*)

AGAM – Kantor Pos Cabang Biaro UPT Bukittinggi terganggu, penyebabnya karena WC di Kantor tersebut tidak berfungsi dengan baik. Sehingga menganggu operasional kantor milik BUMN itu.

Kepala Cabang Pos Biaro, Irvan Agus mengatakan kerusakan WC telah terjadi sejak sebulan yang lalu.

Akibatnya, masyarakat yang berkunjung ke Kantor Pos tidak terlayani dengan baik, jika ingin buang air kecil maupun besar terpaksa harus mencari tempat lain.

“Kerusakan WC itu, tidak hanya terjadi di kantor saja, namun juga di rumah dinas. Air di WC jika disiram tidak jalan dan WC pun berbau,” kata Irvan kepada wartawan, Kamis (27/1).

Ia tidak menampik, jika saat saat tertentu kantor Pos Cabang Biaro ditutup ketika jam pelayanan.

Sebab, di kantor itu, hanya dia sendirian tidak ada karyawan lain. Untuk ke WC dia harus menumpang di Kantor KUA Ampek Angkek yang terletak di belakang Kantor Pos.

“Jika ada masyarakat yang ingin ke WC kita arahkan ke WC KUA Ampek Angkek. Kalau saya ke WC terpaksa kantor saya tutup karena tidak ada pegawai yang menjaga kantor,” ujarnya yang juga menjabat sebagai Ketua Serikat Pekerja Pos Indonesia Kuat Bermartabat Cabang Bukittinggi.

Ia menambahkan, permasalahan tersebut telah disampaikan kepada Manager Sarana Kantor Pos Regional I Medan dan Bagian SDM dan Sarana, Kantor Pos UPT Cabang Bukittinggi. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan sama sekali.

“Saya telah berulang kali menghubungi Manager Sarana Kantor Regional I Medan tapi tidak ada respon sama sekali,” ujar Irvan Wakil Ketua Umum Kominfo DPP SPPIKB.

Terpisah, salah seorang masyarakat, Adi (32) warga Panampuang mengaku kaget sebab kantor Pos Biaro ditutup pada saat jam pelayanan.

“Ya kaget saya, kenapa kantor pos ditutup. Ternyata pegawainya buang air besar ke tempat lain,” ujarnya.

Manager SDM dan Sarana Kantor Pos, UPT Bukittinggi Metri ketika dihubungi melalui selulernya rmengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengajuan biaya perbaikan WC tersebut, namun ia mengakui belum ada persetujuan untuk memperbaikinya.

“Jika nanti telah disetujui langsung kami eksekusi. Ya kita saja dulu mudah kemudahan dalam waktu dekat disetujui,” ujarnya.(203)