Akibat Keterlambatan Pengerjaan Proyek, DAK 2022 untuk Dharmasraya Turun

Marius

PULAU PUNJUNG – Dana alokasi khusus (DAK) 2021 senilai lebih kurang Rp40 miliar menyisakan persoalan. Sejatinya, pengerjaan DAK tersebut sudah selesai, namun sampai berita ini diturunkan dan sudah memasuki 2022 masih saja dikerjakan rekanan.

Sekarang sudah memasuki anggaran 2022, bumi mekar itu juga kembali mendapatkan DAK senilai Rp18 miliar dan itupun untuk fisik bangunan baru, sementara untuk rehabilitasi tidak ada lagi.

Dari informasi topsatu.com, masih ada beberapa sekolah PAUD yang belum selesai dikerjakan. Menjadi pertanyaan apakah proyek DAK ini bisa dikerjakan secara multi years dan terkait dengan pembayarannya.

Kadis Pendidikan Marius kepada topsatu.com Senin (10/1) mengtakan, keterlambatan itu akibat dari kurangnya koordinasi dengan Kasubag Penyelenggaraan Tugas Perbantuan (PTP) DAK yang diberi kepercayaan terkait pengelolaan maupun teknis.

Terkait DAK 2022 ini, Dharmasraya hanya mendapatkan Rp18 miliar jauh turunnya dari tahun sebelumnya. Soal itu juga sudah ditanyakan kepada Kasubag Bimbo. Hal itu disebabkan pengaksesan laporan data dapodik dari sekolah terlambat, sehingga terlambat pula untuk dilaporkan Kemendikbud.

“Dengan kondisi demikian, pengerjaan DAK 2022 kita berupaya maksimal guna menutupi kekurangan sebelumnya. Dimana kekurangan atau keterlambatan sebelumnya akan kita perbaiki, sehingga diakhir tahun sudah selesai pengerjaan berikut dengan pembayaran,” tukasnya.

Ditambahkan ,untuk 2022 ini insya Allah, berkemungkinan dana DAK akan diserahka kembali ke swakelola. Kepala sekolah dan komite diberikan tanggung jawab untuk membangun sekolahnya. “Jadi ada rasa tanggung jawab sekolah dengan komite sekolah ketimbang dikerjakan rekanan,”tegasnya. (fery)