Ratusan Warga Timpeh Mengikuti Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting

Ratusan warga Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya mengikuti Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di gedung serbaguna camat setempat, Kamis (12/10/2023).

PULAU PUNJUNG – Ratusan warga Kecamatan Timpeh, Kabupaten Dharmasraya mengikuti Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di gedung serbaguna camat setempat, Kamis (12/10/2023).

Peserta sosialisasi mengikuti kegiatan tersebut dengan serius, mendengarkan seluruh materi yang disampaikan Anggota DPR RI Komisi IX, dr.H.Suir Syam, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Fatmawaty.

Hadir pada kesempatan itu, Camat Timpeh, Riski Rulien Putra, Kepala Dinas Sosial P3APPKB, Martin Efendi, Walinagari Tabek, Armanto Dt Rajo Mangkuto, Walinagari Timpeh, Febri Gusneli Yunus Dt Mangku, bhabinkamtibmas, kepala jorong, Penyuluh Keluarga Berencana, kader KB, dan undangan lainnya.

Suir Syam mengatakan, stunting merupakan persoalan nasional yang penanganannya tidak bisa dilakukan hanya oleh masing masing sektor. Oleh karena itu harus dilakukan secara bersama- sama dengan melibatkan semua unsur masyarakat. Ciri- ciri stunting itu salah satunya adalah gagal tumbuh pada anak yakni, tubuhnya lebih pendek dari anak seusianya, serta kurangnya daya tangkap otak.

“Stunting ini dapat dicegah, salah satunya mengkomsumsi gizi seimbang saat hamil sampai melahirkan dan menyusui. Memberikan ASI ekslusif pada anak sampai usia 2 tahun,” terang Suir Syam.

Lanjut Suir Syam, selain mengkomsumsi gizi seimbang, cek kesehatan ibu dan anak di pusat kesehatan terdekat atau posyandu. Yang tak kalah pentingnya lagi adalah menjaga kebersihan badan, ruangan tempat tinggal dan lingkungan.

Ia menambahkan, pemerintah menargetkan diakhir 2024 angka stunting secara nasional harus dibawah 14 persen, ini adalah upaya sinergitas yang yang dilakukan DPR bersama pemerintah untuk mencapai terget tersebut.

“Insya Allah target ini bisa tercapai dengan kerjasama semua pihak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Perwakilan Sumatera Barat, Fatmawaty menyebutkan, stunting bisa sejak dini dengan mengkomsunsi protein dan vitamin. Protein ini bisa didapatkan dari daging, telor, ikan dan susu. Sementara vitamin bisa didapatkan dari memakan sayur- sayuran segar dan buah- buahan.

“Stunting tidak bisa dianggap enteng, karena ini menyangkut masa depan anak- anak kita. Stunting bisa bedampak pada daya ingat anak dan kembang tumbuh anak,” terangnya.

Ia berharap para peserta sosialisasi benar- benar memahami materi tentang stunting yang disampaikan narasumber.

Kemudian Kepala Dinas Sosial P3APPKB, Martin Efendi, menerangkan, Pemerintah Kabupaten Dharmasraya juga konsen mengatasi stunting pada. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan porgram bapak asuh. Bapak asuk ini bertanggungjawab memberikan asupan gizi seimbang kepada anak- anak yang diduga stunting.