Agam  

12 Wartawan Pelaku Sejarah Kepindahan Ibu Kabupaten Agam Diberi Piagam

LUBUK BASUNG .- Kalau guru sering disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, mereka adalah pahlawan yang berjasa mendidik anak manusia tapi atas jasanya itu tidak bintang jasa, medali didada atau piagam berangkai bunga.

Begitu jugalah wartawan agaknya, terlepas dari sisi negatifnya, mereka berjasa karena informasi dan beritanya. Wartawan dengan beritanya bisa mengedukasi masyarakat, menyebar pengetahuan dan informasi, memberikan kritik dan solusi bahkan mendorong penguasa untuk membuat kebijakan.

Akan halnya wartawan Agam khususnya yang berkiprah di awal tahun 1990 lalu, jasa wartawan mempengaruhi dan mendorong pemerintah mengambil kebijakan untuk kemajuan diakui oleh pemerintahan kabupaten Agam dibawah bupati Andri Warman atau AWR.

Buktinya, pada peringatan ke 30 Tahun kepindahan ibu kabupaten Agam dari Bukittingi ke Lubuk Basung pada (19/7) yang dilaksanakan dengan upacara bendera, sebanyak 12 orang Wartawan yang menjadi saksi dan pelaku sejarah kepindahan itu mendapat piagam penghargaan dari bupati Agam.

Penyerahan piagam itu dilakukan langsung oleh bupati AWR disaksikan oleh Muspida, tokoh masyarakat dan ASN dan pegawai yang mengikuti upacara.

Tak semua atau 12 orang Wartawan yang diundang bisa hadir. Beberapa orang diantaranya sudah meninggal dunia dan yang berhalangan lantaran sedang berada di luar daerah. Yang sudah meninggal adalah M.Nazif Azis dan Chandra Rama (Haluan) , Fadril Azis Isnaini atau Infai, Syafruddin Hasan dan Denny Sastra Yuza (Semangat). Sementara M.Khudri dan Ahmad Jalinus (Singgalang), Miazuddin dan Kasra Scorpi (Haluan) berhalangan hadir. Yang hadir menerima piagam itu adalah Rusdi Lubis (Haluan) Lukman (Singgalang) dan Harmen (Semangat).

Bupati Andriwarman mengatakan, Pemda Agam menyadari bahwa wartawan Agam pasti berkontribusi besar dalam proses kepindahan itu. “Piagam penghargaan ini adalah bentuk ucapkan terimakasih kami atas jasa jasa para wartawan mendukung dan mendorong kepindahan ibu kabupaten Agam sehingga Agam makin cepat maju dan berkembang ” kata bupati .

Dari sisi wartawan yang menerima penghargaan tentu saja mengapresiasi perhatian Pemda Agam akan peran wartawan. Tapi bagi wartawan yang paling penting itu adalah bagaimana Pemda Agam mampu membangun kerjasama yang baik, saling memahami tugas dan fungsi wartawan sebagai pijar pembangunan dan menerima dengan baik masukan dan kritikan pers. “Kita hargai perhatian dan pengakuan ini, namun kita mengharapkan Pemda Agam meningkatkan hubungan baik dengan wartawan di Agam” kata Lukman. (M.Khudri)