Wamenaker Afriansyah Noor Resmi Sandang Gelar Adat Datuak Rajo Basa

Afriansyah Noor Datuak Rajo Basa dengan Bupati Eka Putra. (ist)

Batusangkar–Gelar adat Datuak Rajo Basa resmi disandang Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Afriansyah Noor.

Sebagaimana prosesi pemasangan saluak dan keris dilakukan Ketua KAN Pagaruyuang Armen Dt. Damuanso
Kamis (27/4) di kantor Walinagari Pagaruyuang.

Prosesi ini disaksikan Bupati Eka Putra, Ketua DPRD H. Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Forkopimda, pejabat Pemkab dan bundo kanduang.

Pemasangan saluak dan keris itu menandakan Afriansyah resmi menyandang gelar Datuak Rajo Basa dari kaum tersebut, dan juga sebagai ibarat membangkit batang tarandam.

Menurut Afriansyah Noor Dt. Rajo Basa, l sudah hampir satu tahun mengumpulkan informasi tentang silsilah keluarganya, mulai dari almarhum nenek dan amak (ibu).

“Saya asli putra daerah Tanah Datar, ibu Pagaruyuang, ayah Lubuk Basung Agam, dan merantau ke Provinsi Jambi. Saya lahir di Jambi kemudian merantau ke Jakarta,” jelasnya.

Terkait penganugerahan gelar, Wamen menyampaikan terima kasih pada Pemkab Tanah Datar, Pemerintahan Nagari Pagaruyung dan masyarakat, keluarga besar Datuak Rajo Basa, serta semua lembaga unsur yang telah mendukung rangkaian dari acara tersebut.

“Pengukuhan gelar adat ini sebagai amanah dan kepercayaan dari dunsanak dan kemenakan, serta masyarakat Nagari Pagaruyung. Ditinggikan sarantiang, didahulukan salangkah di Nagari Pagaruyung,” ujarnya.

Wali Nagari Pagaruyung Irmaidinal Datuak Magek menyampaikan ucapan selamat pada Wamenaker RI yang telah dikukuhkan dengan gelar Adat Datuak Rajo Basa dan Pengukuhan kepengurusan KAN Pagaruyung yang baru.

Menurut Irmaidinal, pengukuhan kepengurusan KAN ini juga telah melalui proses yang cukup panjang, hingga saat ini baru bisa dikukuhkan.

Sementara, Bupati Eka berharap dapat menjadi kebanggaan bagi kaum dan bermanfaat bagi anak kemenakan.

“Dengan kiprah Bapak Wamenaker di tingkat nasional dan diberbagai bidang lainnya. Tentunya dengan pengukuhan gelar adat ini akan semakin meningkatkan perhatian terhadap daerah dan kampung halaman dan juga akan dapat mengayomi, membimbing anak kemenakan di segenap aspek kehidupan,” ucapnya.

Bupati berpesan pada anak kemenakan dan masyarakat untuk menjaga nama baik Alam Minangkabau dan Tanah Datar sebagai pusat kebudayaan (pusek jalo pumpunan ikan) dan diperhitungkan di kancah nasional. (ydi)