Walikota Bukittinggi Jalani Vaksinasi Covid-19 Kedua

Wako Bukittinggi H.Ramlan Nurnatias terlihat sedang menjalani vaksinasi Cohid 19 yang kedua. (asrial gindo)

BUKITTINGGI – Walikota Bukittinggi H.Ramlan Nurmatias bersama sejumlah SKPD dan Anggota Forkopinda Bukittinggi kembali menjalani vaksinasi covid 19 yang kedua., Senin (15/2).

Vaksinasi yang dipusatkan di RSUD Bukittinggi itu diawali dengan pengecekan suhu masing masing peserta vaksinasi oleh petugas kesehatan.

Setelah penecekan suhu dan dinyatakan normal, kemudian dilanjutkan pemberian vaksinasi..

Walikota Bukittinggi H.Ramlan Nurmatias seusai menjalani vaksinasi kepada Singgalang mengaku tidak merasakan efek apa apa terhadap vaksinasi yang kedua itu.

Dijelaskanya, vaksinasi itu diberikan dua kali dengan rentang waktu 14 hari.

“Vaksin Kali ini merupakan untuk yang kedua kita jalani, dan kali ini ia di vaksin bersama kelurganya. alhamdulilah sepeeti vaksin pertama kita tidak merasakan efek sanping apa apa,”ujar Ramlan Nurnatias.

Pihaknya berharap dengan vaksinasi yang dilakukan itu tingkat kekebalan tubuh akan lebih baik sehingga penyebaran virus Covid 19 akan terputus.

“Namun kita juga tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu waspada, sebab meskipun ia sudah divaksin, tapi bisa saja terpapar kembali. untuk itu kita perlu waspada dan mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak, selalu cuci tangan, dan memakai masker,,ujar Ramlan.

Terkait masih ada kekhawatiran masyarakat untuk menjalani vaksinasi itu, Ramlan menghibau untuk tidak perlu khawatir, sebab pemerintah sebelum melaksanakan program vaksinasi itu sudah berfikir dan melibatkan balai POM, kemudian Vaksin itu halal, karena MUI sudah melakukan penelitian.

“Karena itu ia menghimbau kepada warga Bukittinggi jika kita kita sayang dengan keluarga, mari kita ikut divaksin,”tegasnya.

Sebab yang ditakutkan itu apa, kalau ragu terjadi efek yang aneh aneh, buktinya ia juga dua kali divaksin dan tidak merasakan apa apa.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh kapolres Bukittinggi, AKBP, Dody Prawiranegara.