Wabah Covid-19 Tak Berpengaruh pada Pertanian Bawang Merah

Kelompok tani di Kelurahan Sapaku melakukan panen bawang merah di tengah pandemi Covid-19, Jumat (19/6).

PAYAKUMBUH-Wabah Covid-19 yang tengah melanda hampir seluruh dunia, bagi kelompok tani di Kelurahan Sawahpadang Aua Kuniang (Sapaku), Kecamatan Payakumbuh Selatan, tidak memberikan dampak besar. Karena kehidupan masyarakat dari bercocok tanam dan mengolah lahan pertanian, masih terus dilakukan di sana.

“Meski secara garis besar setiap sektor terkena imbas akibat pandemi tersebut, tapi tidak begitu terdampak bagi masyarakat kami disini. Aktifitas kelompok tani kita masih terus berlanjut. Apalagi sekarang di Sapaku sedang gencar menanam bawang merah. Hasilnya sudah ada kas kelompok hingga jutaan rupiah,” ujar Lurah Sapaku Novri, kepada Singgalang, Jumat (19/6).

Menurut lurah, saat ini tengah dilakukan panen bawang merah. Selain itu, kelompok tani di Kelurahan Sapaku juga sedang menanam mentimun. Ada Kelompok Tani Cerma, Sungai Lindiang dan Barumbuang yang melakukan penanaman mentimun itu.

“Bawang merah yang di panen oleh kelompok-kelompok tani ini, menyusul setelah sebelumnya kelompok tani Sungai Lindiang berhasil menanam bawang dengan hasil lebih dari 800 Kg dalam 2 bulan 10 hari. Bahkan hasilnya ada yang di jual pada saat Payakumbuh Agro Expo 2019 lalu, ludes habis diborong pembeli,” tambahnya.

Dikatakan, Kelompok Wanita Tani (KWT) juga bergerak dengan pemanfaatan lahan pekarangan di rumah-rumah anggotanya, untuk menjaga ketahanan pangan sesuai dengan kondisi sekarang.

“Bahkan mereka juga dapat dukungan dari Dinas Pertanian, Bidang Perikanan yang berparitisipasi aktif memperhatikan KWT Edelweis Sapaku dengan bantuan bibit ikan. Sedangkan untuk harga bawang sedang bagus saat ini, kesempatan bagi kelompok tani untuk menjual hasil mereka. Kita akan kawal ini sebagai upaya bagaimana meningkatkan taraf hidup kelompok maupun anggotanya,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Tani Sungai Lindiang Dt. Rajo Endah, didampingi Sekretaris Arizal Chan, Bendahara Tandowati, serta anggota Yanuardi dan Yanti Elfina, kepada wartawan, mengatakan, pada tahun ini kelompoknya kembali panen dengan jumlah yang fantastis. Dari umbinya diambil 17 ton perhektarnya. Meski turun dari tahun lalu sebanyak 21 ton perhektar, namun dari harga jauh sekali bedanya.

“Kita dapat bantuan setengah hektar atau 500 Kg bibit dari Pemko melalui PPL Dinas Pertanian Kecamatan Payakumbuh Selatan, Diki Prima Wijaya. Ini sangat bagus bagaimana Pemko memberikan perhatian kepada kita kelompok tani, ini tentu akan meningkatkan perekonomian petani bawang dan potensi pertanian di wilayah kita,” ucapnya.

Diterangkan, untuk umur panen bawang cukup 72 hari saja. Di mana harga bawang sekarang yang supernya saja mencapai Rp40 ribu perkilogram.

“Hasil yang didapat kelompok tani Sungai Lindiang lumayanan bagus. Rencananya juga pak Walikota Riza Falepi, sudah setuju hasil bawang mereka dibeli oleh sentra rendang, tapi karena wabah Covid-19 ini, jadinya masih tertunda,” sebutnya.

Meski begitu katanya, itu tidak menjadi masalah bagi kelompok tani Sungai Lindiang. Malahan dengan hasil panen lokal itu, kebutuhan bawang masyarakat di Kelurahan Sapaku dan sekitarnya bisa dipenuhi. Bahkan, warung-warung sembako dapat menjual produk lokal. Tak sampai disana, kelompok tani Sungai Lindiang juga ada memenuhi permintaan ke Perawang, Riau. Akan ada MoU untuk percobaan dan minggu depan akan dilaksanakan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Depi Sastra, yang dihubungi terpisah, mengatakan, pihaknya terus mendorong petani berproduksi di tengah wabah Covid-19. Itu dilakukan agar terus produktif memanfaatkan lahan dan dinas siap membantu mendampingi melalui PPL kecamatan. Selain itu, dengan inovasi-inovasi yang dilakukan diharapkan hasil pertanian meningkat dan nantinya tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, bisa dijual ke pasar yang lebih besar atau luar kota.

“Petani terus kita dampingi dan kita edukasi di tengah pandemi Covid-19. Karena harus memperhatikan protokol kesehatan juga. Yang penting mereka tidak berhenti memanfaatkan potensi lahan-lahan tidur, ini bagus kedepannya akan disandingkan dengan program-program kita. Sehingga ketahanan pangan dapat terjaga di Payakumbuh, serta petani pun sejahtera,” ungkapnya. Yuke