Viral! Mayat Bayi Dibawa Driver Ojol dari Kamar Mayat, Ini Faktanya

PADANG-Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di RSUP M. Djamil Padang, Selasa (19/11) saat jam istriahat sekitar pukul 12.00 WIB. Mayat seorang bayi dibawa keluar dari kamar jenazah oleh driver ojek online, yang mengaku simpatik atas informasi yang mereka dapat terkait jenazah bayi tertahan di RS milik pemerintah itu karena ketiadaan biaya.

Pesan itu pun viral diberbagai media sosial, melalui vido dan foto-foto jenazah bayi dan jumlah biaya hutang pengobatannya sebesar Rp25 juta. Bayi malang itu tercatat sebagai pasien umum. Dalam pesan berantai yang dikirim dari satu medsos ke medsos lain menyatakan kalau jenazah balita itu ditahan pihak rumah sakit, karena keluarganya tidak sanggup membayar biaya pengobatannya sebesar Rp24 juta. Vidio yang viral, mendapat beragam tanggapan netizen.

Atas kejadian itu Direktur RSUP M. Djamil Padang, dr. Yusirwan Yusuf, kepada wartawan Selasa siang, beberapa jam setelah kejadian membantahnya dan mengatakan informasi itu tidak benar.

“Kami pastikan informasi yang beredar di media sosial itu tidak benar. Kami pihak rumah sakit tidak pernah menahan orang meninggal dunia hanya karena alasan tidak punya biaya. Jika memang sipasien orang tidak mampu, ada prosedur yang bisa dijalani tanpa harus menahan jenazah,” tegas Yusirwan.

Selama ini, sebutnya, jika ada pasien tidak mampu dan tak sanggup membayar biaya pengobatan selama dirawat, selalu ada jalan keluar. Misal, pihaknya melalui humas RSUP M. Djamil Padang, akan menghubungi lembaga sosial seperti Baznas, guna mengatasi kesulitan pasien.

“Permasalahan ini terjadi karena miss komunikasi. Disaat observasi dilakukan, pihak driver ojol mungkin mengira kalau jenazah pasien ditahan. Padahal setiap pasien yang meninggal harus masuk ke kamar mayat untuk diobservasi. Gunanya memastikan pasien benar-benar telah meninggal dunia atau hanya mati suri. Ini mungkin yang tidak diketahui driver ojol, hingga mereka masuk ke kamar mayat dan membawa keluar mayat yang harusnya dibawa menggunakan ambulan. Setiap mayat yang dibawa keluar rumah sakit, harus pakai ambulan tidak boleh kendaraan pribadi. Ini aturan yang sebenarnya,” terang Yusirwan.

Terkait, bobolnya pengamanan ruang jenazah yang dijaga petugas, akan ditelusuri secara internal.

“Pengamanan di rumah sakit ini tiga lapis. Mulai dari pihak kepolisian, satpam dan petugas medis, tapi mengapa sampai mayat pasien bisa keluar dan dibawa oleh driver ojol? Ini yang akan kami dalami secara internal,” beber Yusirwan.

Pengambilan jenazah bayi (Muhammad Khalif Putra )dilakukan oleh oknum masa Ojek Online yang terjadi secara tiba-tiba meski sempat dilarang oleh petugas rumah sakit. Namun, karena jumlah driver ojol sangat banyak, petugas tersebut tidak bisa berbuat banyak. Hingga jenazah bayi dibawa keluar tanpa ambulan.

“Kami dari pihak M. Djamil meminta maaf karena insiden dibawanya jenazah tanpa prosedur yang seharusnya. Ini akan menjadi evaluasi kami dan berharap kejadian serupa tidak lagi terulang, sebab insiden ini sudah membuat kegaduhan dan kesalahpahaman di tengah masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, keluarga bayi, Muhammad Khalif Putra, Yani menyebut pihaknya meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan tidak menyenangkan terhadap RSUP Dr. M. Djamil Padang.

“Kami memohon maaf, kegaduhan yang terjadi, dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada RSUP Djamil membantu kemudahan jenazah bayi kami,” tuturnya.